oleh

Babinsa Gununganyar bersama 3 Pilar Melakukan Penelusuran warga yang interaksi dengan terpapar Covid-19

Surabaya – Upaya tracking (pelacakan), tracing (penelusuran) dan testing (pengujian) dalam mendeteksi sebaran kasus Covid-19 di Kota Surabaya khususnya di kecamatan Rungkut harus terus dimaksimalkan secara sungguh-sungguh guna mencegah semakin meluasnya wabah Covid-19. “Agar betul-betul bisa tracking, tracing dengan melibatkan berbagai unsur terkait serta dalam melakukan testing melibatkan relawan medis dan relawan Satgas Covid-19 di wilayah masing-masing dari warga untuk warga. Dengan kerjasama gotong royong yang baik maka kita semua akan mampu menghadapi wabah Pandemi ini hingga benar-benar normal”. ujarnya Babinsa Gununganyar, Peltu Jatmiko,SH, Senin (09/11/2020).

Babinsa Koramil tipe A 0831/05 Rungkut bersama 3 pilar Kelurahan Gununganyar Kec. Gununganyar Kota Surabaya tidak pernah berhenti untuk terus melakukan penelusuran, pelacakan untuk meminimalkan penyebaran Covid-19 diwilayah binaannya. Koramil Rungkut mempunyai wilayah 2 (dua) kecamatan selain kecamatan Rungkut yang terdiri dari 6 (enam) kelurahan juga kecamatan Gununganyar yang memiliki 4 (empat) Keluarahan, begitu juga wilayah hukum Polsek Rungkut memiliki wilayah yang sama dengan Koramil yakni dua kecamatan dengan total 10 Kelurahan yang masing-masing Keluarahan terdapat satu Babinsa dan satu Bhabinkamtibmas secara full time memantau wilayahnya untuk sosialisasi pencegahan Covid-19 juga tentang keamanan dan ketertiban warganya.

Pemberlakuan tatanan normal baru (new normal) di 102 kabupaten/kota beberapa bulan lalu menandakan keberhasilan pemerintah dalam upaya menekan penyebaran kasus Covid-19. Merujuk hasil penelitian Jepang, penyebaran Covid-19 bukan hanya melalui ludah maupun lendir tetapi juga lewat nafas penderita Covid-19. Bahkan di ruangan tertutup dan ber-AC, virus dapat hidup melayang-layang selama 20 menit di udara, serta dapat menular dengan masuk ke dalam hidung, mulut, atau mata maka wajib pakai masker sangat penting sekali dalam keseharian. “Perlu kita waspadai adalah sebenarnya pertemuan-pertemuan tertutup dan kemudian tidak adanya pemantauan yang ketat. Itulah yang harus kita antisipasi,” tandas Jatmiko. (mm05|red)

Bagikan

Baca Juga