JAKARTA – Estimasi jumlah warga yang pulang kampung atau pemudik pada tahun ini mencapai lebih dari 190 juta warga. Mudik dengan transportasi darat ke beberapa wilayah masih menjadi pilihan utama. Guna mendukung perjalanan aman, BNPB meluncurkan ‘Peta Mudik Siaga Bencana’. Sabtu (6/4)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat dasbor sistem informasi peta digital yang dapat diakses publik saat mudik lebaran. ‘Peta Mudik Siaga Bencana’ ini memuat informasi tingkat bahaya banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor pada jalur perjalanan darat. Pemudik juga dapat mengetahui informasi mengenai frekuensi kejadian bencana yang pernah terjadi di suatu wilayah pada lokasi yang diakses.
Terkait potensi bahaya tersebut, pemudik dapat mengakses dasbor sistem informasi ‘Peta Mudik Siaga Bencana’ pada tautan berikut ini https://bit.ly/PetaMudikAman2024.
Peta bahaya yang dirilis oleh Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan ini menggunakan data inaRISK, dengan skala 1 : 250.000. Informasi kejadian bencana yang ditampilkan merupakan agregat pada tiap kabupaten/kota sehingga diperlukan kebijaksanaan dalam membaca informasi tersebut.
Menyikapi mudik siaga bencana, BNPB mengimbau para pemudik untuk melakukan rencana perjalanan. Beberapa langkah penting yang dapat dijadikan parameter langkah kesiapsiagaan, yaitu kesiapan stamina fisik kepada mereka yang akan berkendara, pengecekan kondisi kendaraan dan prakiraan cuaca harian serta potensi bahaya pada jalur rute mudik.
Selain peta digital, BNPB juga menyiapkan posko – posko pemantauan potensi bencana dan kedaruratan di jalur-jalur mudik utama pada Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Banten, dan Lampung. Posko ini menyiagakan personel yang tersebar di beberapa wilayah kab/kota di provinsi tersebut. Pengerahan personel ini di antaranya bertugas untuk memonitor situasi mudik, khususnya yang berkaitan dengan potensi bencana alam sesuai peta mudik siaga bencana BNPB, dan prakiraan cuaca dasarian 1 bulan April dari BMKG.(Red/Arif)