Malang – Dalam semangat membangun pendidikan berkarakter dan menanamkan jiwa bela bangsa, Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan kegiatan pembekalan Bela Negara sebagai bagian dari upaya mencetak generasi muda berdampak menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan ini menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dari kalangan militer dan akademisi, yang memberikan pembekalan strategis kepada ratusan mahasiswa lintas fakultas. Tiga narasumber utama menyampaikan materi yang menggugah semangat nasionalisme, memperkuat karakter, dan memotivasi prestasi.
Mayor Arm Fauzi Raspati Al’Ansyori, S.Sos., Komandan Batalyon Armed 1/AY/2/Kostrad, membuka sesi dengan pembekalan bertema “Proxy War: Ancaman Nyata di Era Modern”. Ia mengajak mahasiswa untuk memahami bentuk-bentuk perang non-konvensional yang mengancam kedaulatan bangsa melalui infiltrasi budaya, ideologi, dan informasi. “Mahasiswa harus menjadi benteng terakhir bangsa dalam menghadapi perang tanpa senjata,” tegas Mayor Fauzi, pada Minggu, 28 September 2025.
Dilanjutkan oleh Mayor Arh Ceppi Hadinugroho, S.E., M.Si., Kasi Anev & Dalprog Sren Divif 2 Kostrad, yang membawakan materi “Pembekalan NKRI dan cinta tanah air”. Beliau menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa melalui tindakan nyata dan kontribusi positif.
Sesi ini menjadi titik emosional yang sangat mendalam. Mayoritas peserta tampak meneteskan air mata, tersentuh oleh pesan-pesan kebangsaan yang disampaikan. Salah satu peserta, Ratna, ditemukan oleh tim redaksi menangis tersedu-sedu. Saat ditanya oleh narasumber, ia mengungkapkan bahwa materi cinta tanah air membuatnya teringat akan besarnya cinta dan pengorbanan orang tuanya. Dengan suara bergetar, ia berjanji akan terus berjuang mewujudkan cita-citanya demi membalas kasih orang tua dan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Sebagai penutup, Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd., M.M., Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UM, memberikan pembekalan bertema “Prestasi Mahasiswa Kemahasiswaan : Pilar Masa Depan Bangsa”. Ia mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi diri, membangun jejaring global, dan tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara TNI dan perguruan tinggi mampu membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas dan berprestasi, tetapi juga berkarakter kuat, berjiwa patriotik, dan siap membawa Indonesia menuju masa depan gemilang: Indonesia Emas 2045. (pendiv2)