oleh

Dandim 0824 : Sosok Kepahlawan Moch Seroedji Patut Kita Tauladani

  PB|Jember – Pada Sabtu 04/02/2017 Pukul 19.00-22.30 Wib dilaksanakan Diskusi  Publik dengan thema “ Napak Tilas Gugurnya Letkol Moch Seroedji dan Peristiwa Palagan Jumerto” yang dihadiri sekitar 125 orang pemuda       yang digelar oleh Garpindo Jember bertempat di Aula Redaksi Pena Nusantara Jl Sentor Prawiradja No. 8 Jember.

Hadir sebagai narasumber diantaranya Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto dan Polres Jember yang diwakili oleh AKP Ainur Rofik, Setyo Hadi (Sejarawan Jember)  dan moderator Miftahul Rahman, SE (Pengamat Sosial Budaya Jember) bersama Anik (Sooka Radio FM Jember).

Tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut tidak lain dalam rangka memelihara semangat patriotism perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan Kemerdekaan RI, sehingga selalu tumbuh rasa bela Negara dikalangan generasi muda.

Pada acara pembukaan moderator menyampaikan selamat datang kepada para narasumber dan para hadirin sekalian  pada acara yang digelar dengan cukup sederhana ini, dan yang paling penting kita masih memiliki semangat untuk berdiskusi dengan tema perjuangan sebagai sumbangsih kita kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya Setyo Hadi mengupas kronologi singkat sejarah perjuangan para pahlawan di Kabupaten Jember, terkait gugurnya Moch Seroedji dan kejadian Palagan Jumerto yang masing masing memakan korban akibat serangan Belanda yang ingin mempertahankan daerah jajahannya pada saat itu.

Pada kesempatan tersebut Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto pada sesi pembukaan menyatakan terima kasihnya kepada panitia penyelenggara yang telah mengadakan acara seperti ini, memang benar acara seperti ini tidak penting kemewahanya namun yang paling penting adalah semangat kita yang masih menghormati jasa para pahlawan.

Seiring dengan perjalanan acara berbagai pertanyaan dari peserta pun silih berganti dibahas bersama disikapi bersama hingga timbul inisiasi yang disepakati oleh semua bahwa pada tanggal 8 Pebruari nanti akan dilaksanakan “Nyekar dan Do’a” dimakam Moch Seroedji di Pemakaman Umum Patrang Jember.

Salah satu pertanyaan dari peserta adalah apa yang dilakukan TNI dan Polri  saat ini dimana sudah tidak ada pertempuran dan lain-lain termasuk apa yang harus kita lakukan terhadap monumen sebagai saksi sejarah yang kondisinya sangat tidak terawat.

Menyikapi pertanyaan tersebut semua narasumber menyikapi bahwa itulah diantara tujuan diadakannya diskusi ini sehingga kesemua itu merupakan tanggung jawab kita semua masyarakat Jember, selanjutnya Letkol Inf Rudianto menambahkan bahwa yang terpenting pada saat sekarang ini  yang harus kita waspadai adanya perang proxy yang sudah melanda kita.

Perang proxy (Proxy War) menyerang lawan menggunakan pihak ketiga sehingga sulit menentukan siapa kawan siapa lawan kita, dunia atau bumi ini setiap tahun mengalami pembengkakan perkembangan penduduk sebagai penghuni bumi tersebut, dengan banyaknya penduduk tersebut otomatis daya konsumsi terhadap hasil bumipun akan meningkat dan lama kelamaan sumber daya alam, energi dan air pun akan semakin berkurang, untuk itulah proxy war ini dikembangkan dalam rangka menguasai sumberdaya alam, energy dan air dan otomatis mengancam negara-negara equator sebagai penghasil itu semua.

Untuk itu kita harus waspada jangan sampai kita teradu domba, mari kita bersatu, mari kita suri tauladani perjuangan pahlawan kita semangat dan jiwa patriotismenya, termasuk perjuangan Letkol Moch Seroedji dalam mempertahankan kemerdekaan RI, dan kita mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif demi tetap jayanya NKRI. (sis24|red)

Bagikan

Baca Juga