oleh

DANGUSPURLATIM WAWANCARA PROGRAM SELAMAT PAGI INDONESIA

PB|Surabaya – Menjelang event akbar dua tahunan TNI Angkatan Laut, Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Rachmad Jayadi, M.Tr. (Han)., selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 melaksanakan wawancara live dengan Metro TV melalui program Selamat Pagi Indonesia di Geladak Helly KRI Raden Eddy Martadinata-331, Dermaga Timur, Koarmatim, Ujung Surabaya. Rabu, (25/04/2018).           Dipandu oleh pembawa acara Metro TV Herma Prabayanti, dalam wawancara kali ini, Danguspurlatim Laksma TNI Rachmad Jayadi didampingi oleh Asisten Operasi (Asops) Satgas MNEK 2018 Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo mempublikasikan kegiatan MNEK ketiga kalinya yang akan berlangsung di Lombok dan Nusa Penida Bali. Terhubung langsung dari siaran Jakarta, Kabiro Metro TV Jatim, Prihadi mengkoordinir seluruh tim liputan dengan mengerahkan 13 personilnya. Dimulai sejak pukul 08.05 WIB, siaran live dibuka penampilan Band Koarmatim yang membawakan tembang, “Yellow Submarine” dari The Beatles dan “Negriku” dari Chrisye. Mbak Herma sapaan akrab presenter Metro TV ini membahas lebih dalam tentang Multilateral Naval Exercise Komodo / MNEK dengan Dansatgas MNEK 2018 Laksma TNI Rachmad Jayadi.
Menurut Pati berbintang satu tersebut, MNEK adalah latihan bersama antara TNI Angkatan Laut dengan negara-negara sahabat, konsep latihan ini bukan latihan peperangan akan tetapi latihan ini berkonsep “non war fighting exercise” , Kita juga mengundang angkatan laut dari 36 Negara berkumpul merencanakan dan melaksanakan kegiatan latihan-latihan untuk meningkatkan kerja sama menanggulangi bencana alam maupun masalah-masalah kemanusiaan yang ada di laut.
Seperti contohnya negara Amerika Serikat melaksanakan latihan Rim of The Pacific (Rimpac) yang merupakan, “war fighting exercise”, jadi berbeda dengan Multilateral Naval Exercise Komodo yang mengedepankan langkah antisipatif bekerjasama dengan negara sahabat untuk melaksanakan evakuasi terhadap terjadinya bencana alam yang ada di Indonesia, seperti contoh penanggulangan bencana alam di Aceh atau evakuasi pesawat Air Asia yang melibatkan bantuan dari angkatan laut negara sahabat.
Banyaknya partisipasi perwakilan dari tiap benua yang bergabung dengan kapal perangnya di Lombok, menunjukkan Indonesia selain menjadi salah satu tujuan wisata menarik, kekuatan “Navy Brotherhood” TNI Angkatan Laut mampu mengundang AL dari negara-negara sahabat untuk bersinergi menjaga keamanan laut dunia.
Disela-sela jeda commercial break, disaksikan langsung oleh Dansatkor Koarmatim Kolonel Laut (P) Dato Rusman, S.N.,S.E., Prajurit KRI R.E. Martadinata-331 Letda Laut (E/W) Warih Kusumastuti memimpin yel-yel untuk menambah semangat suasana pagi di Koarmatim.  
Sebelum menutup wawancara, Danguspurlatim menambahkan selain kegiatan latihan bersama yang telah direncanakan seperti bakti sosial, membangun jalan-jalan untuk infrastruktur disana, kemudian juga ada bakti kesehatan, dll. Selain itu, kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat ada juga seperti program kuliner yaitu festival memasak ayam taliwang yang diikuti chef-chef dari kapal perang peserta MNEK bersama ibu-ibu PKK akan menjalin  kebersamaan antara Angkatan Laut dengan masyarakat Lombok dan sekitarnya.  (Dispenarmatim|Ivan|red)
Bagikan

Baca Juga