PB | Surabaya – Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah, S. A.P menghadari acara Wisuda Purnawira yang diikuti 66 Perwira Tinggi (Pati) dalam mengakhiri masa tugasnya kepada TNI AL, Bangsa dan Negara, di lapangan Arafuru AAL, Bumimoro Surabaya, Senin (10/10) petang.
Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, S. E., M. AP, memimpin langsung jalannya wisuda bagi para seniornya tersebut. Dalam sambutannya, KSAL mengatakan, upacara ini merupakan salah satu tradisi khas TNI AL yang melambangkan pewarisan nilai-nilai kepemimpinan TNI AL kepada generasi penerus yang akan memulai masa pengabdiannya di lingkungan TNI AL.
Disamping itu juga menandai akhir sekaligus awal suatu pengabdian panjang para prajurit Matra Laut guna mewujudkan cita-cita luhur Bangsa dan Negara. Upacara ini merupakan wujud penghormatan yang disampaikan dengan penuh ketulusan dan kebanggaan oleh seluruh jajaran TNI AL kepada para pendahulu atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdian tulus demi kemajuan dan kejayaan TNI AL.
“Maksud digelarnya acara ini, agar para Perwira Remaja dan para Kadet AAL dapat melihat, menghayati, mendalami, dan mempedomani nilai-nilai luhur kejuangan yang telah ditunjukkan oleh para Wisudawan yang telah lebih dahulu berjuang dan mengabdi kepada Negara dan Bangsa,” terangnya.
Para Wisudawan Purnawira kali ini antara lain Laksamana TNI (Purn) Dr Marsetio (Mantan Kepala Staf Angkatan Laut), Laksdya TNI (Pum) Hari Bowo, S. E., M. Sc., dan Letnan Jenderal TNI (Purn/Mar) Muhammad Alfan Baharuddin, kemudian 32 bintang dua atau Laksamana Muda/ Mayor Jenderal TNI (Purn) dan 31 Laksamana Pertama/ Brigadir Jenderal TNI (Purn).
Upacara Wisuda Purnawira didahului dengan parade surya senja yang diselenggarakan untuk memberikan penghormatan kepada para pejabat yang telah berjasa selama bertugas mengabdikan diri dilingkungan TNI AL. Parade surya senja ini mengandung filsafah yang sangat mendalam. Surya mengandung arti bagian dari sumber kehidupan, kekuatan, tenaga dan sumber penerangan di siang hari. Selain itu parade surya senja mempunyai batas-batas tertentu yang tidak dapat dielakkan oleh siapapun, kecuali Sang Pencipta.
Setelah itu dilaksanakan upacara tradisi dengan inti pewarisan nilai-nilai kepemimpinan TNI AL kepada Perwira Remaja AAL yang ditandai dengan penyerahan kemudi kapal di atas replika KRI Dewaruci yang dilanjutkan dengan pelepasan Pati Wisudawan beserta Istri yang berjalan melewati Gapura Pedang yang hanya diterangi dengan cahaya lilin/obor, menandai berakhirnya masa pengabdian mereka di TNI AL, sekaligus peralihan status seorang anggota militer menjadi masyarakat sipil.(dispenal5/red)
