oleh

“DARI RAKYAT UNTUK RAKYAT OLEH RAKYAT”

img-20161017-wa0061 PB | Kediri – Hari rabu depan, TMMD ke-97 Kodim 0809/Kediri secara resmi bakal ditutup, dan prioritas utama pembangunan jalan telah usai, sekaligus menandai kesuksesan penyelenggaraan TMMD yang berlokasi di Kelurahan Gayam Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Slogan “Of The People For The People By The People” yang dikumandangkan Dandim Kediri, Letkol Inf Purnomosidi menjadi pertanda kemanunggalan TNI dengan Rakyat, tidak sekedar hanya sebatas komunikasi, melainkan pembangunan publik juga bisa menjadi patokan hubungan erat yang tidak mungkin terpisahkan, selasa (18/10/2016).img-20161017-wa0060
 
Kunci utama dari setiap pembangunan yang berujung kesuksesan adalah tiadanya ego atau ambisi sepihak ,demikian juga bila pembangunan hanya berdasarkan pandangan pribadi dengan mengesampingkan pandangan orang lain. Pembangunan jalan penghubung ini merupakan hasil 100% suara rakyat, khususnya warga Kelurahan Gayam, tanpa ada satu persenpun campur tangan pemikiran Kodim Kediri.
 
Untuk itu, sangat wajar bila jalan tersebut dibangun berdasarkan aspirasi warga Kelurahan Gayam, dan pada ujung-ujungnya bakal dimaksimalkan kegunaannya baik sebagai transportasi darat maupun mempercepat akses keluar masuk warga sekitar. Tidak menutup kemungkinan, jalan ini bakal menjadi jalur utama bagi warga setempat, mengingat, jalan ini lebih cepat menghubungkan lokasi-lokasi strategis, seperti Pasar Mrican, Puskesmas Ngampel, SDN Mrican, dan SMPN 6.img-20161017-wa0062
Dari keterangan Kapten Inf Nanang Mashuri, selama 30 hari atau hampir sebulan lamanya, anggota TNI bersama warga bergotongroyong membangun jalan penghubung ini, dan selama sebulan, seluruh aktifitas TMMD difokuskan ditempat ini, kendati masih ada objek-objek lain yang juga merupakan menyangkut kepentingan publik. Demikian juga efek yang ditimbulkan dari pelaksanaan TMMD ini, tidak lain adalah peningkatan kesejahteraan warga yang berprofesi sebagai penjual warung, ikut merasakan dampaknya secara otomatis.
 
Pendapatan perkapita para pedagang warung yang biasanya hanya berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu, mendadak meningkat kisaran Rp 80 ribu hingga Rp 120 ribu, ketika TMMD berlangsung di Kelurahan Gayam. Selain itu, warga yang tidak terbiasa bergotongroyong berskala besar, otomatis lambat laun menjadikan pola pandangnya sedikit berubah dalam memandang bagaimana hidup bersama dan arti yang sesungguhnya dari hidup.(Penrem 082/CPYJ/red)
Bagikan

Baca Juga