PB|Surabaya – Banyak hal yang bisa diperoleh dalam pertemuan di sebuah organisasi, salah satunya yang dilakukan organisasi persatuan istri prajurit TNI AL, Jalasenastri Cabang I Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur yang mengisi pertemuan rutin perbulannya, Decoupage menjadi pilihan untuk mengisi pertemuan yang digelar di Gedung Serba Guna, Mako Lantamal V, Surabaya, Rabu (11/1).
Decoupage sendiri berasal dari bahasa Prancis découper atau berarti memotong, merupakan kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan pernis atau pelitur. Proses ini membuat tampilan potongan-potongan kertas yang rata tampak dalam dan membuat pola serta gambar terlihat seolah-olah dilukis pada objek yang diproses dengan teknik decoupage.
Decoupage adalah cara menyenangkan dan mudah untuk mendekorasi objek apa saja, termasuk benda-benda di rumah mulai dari vas kecil hingga furnitur berukuran besar. Kemungkinannya sangatlah banyak. Namun, untungnya, decoupage bisa dipelajari relatif cepat hanya dengan beberapa langkah.
Dalam pertemuan tersebut, tampak hadir Ketua Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur (DJAT) Ny. Herni Edi Sucipto, para Kasi dan pengurus dijajaran Korcab V lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Korcab V menyampaikan beberapa hal penting yang perlu diketahui, dihindari serta dicegah, dalam kehidupan bermasyarakat terutama di lingkup perumahan dinas negara, antara lain tentang hak-hak para prajurit/ warakawuri, pelanggaran asusila/perzinahan, peraturan tentang rumah dinas atau Negara dan Narkoba.
Herni –sapaan akrab Istri Danlantamal V Laksamana Petama (TNI) Edi Sucipto, S.E. ini mengharapkan kepada seluruh anggota Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur (DJAT) terutama para prajurit yang tinggal di Rumah Dinas (Rumdis) TNI, agar senantiasa menjaga pergaulan, serta selalu waspada terhadap peredaran Narkoba di wilayah tempat tinggalnya dan selalu menjaga sopan santun di lingkungan perumahan
Menurutnya, dalam menjalankan tugas-tugas dan kegiatan organisasi Jalasenastri, hendaknya ibu-ibu menjalankannya dengan senang hati, ikhlas dan tanpa beban sehingga kerja terasa ringan, apalagi ditunjang dengan suasana kerja yang nyaman saling asah, asih dan asuh.
Dengan suasana yang terkondisikan demikian bukan tidak mungkin organisasi Jalasenastri akan selalu bertambah maju karena didukung etos kerja dan mentalitas yang bagus dari ibu-ibu Jalasenastri.
(Selain itu, Ia berharap kepada ibu-ibu Jalasenastri Ranting A s.d K Cabang I Korcab V DJAT untuk terus meningkatkan tali silaturahmi dengan anggota jalasenastri ranting dalam berbagai pertemuan yang bermanfaat positif, ketua ranting berperan aktif untuk mendukung kegiatan suami khususnya di organisasi Jalasenastri.(dispenlantamal v|ra)