oleh

Denda Alamsyah: Permainan Tradisional Balogo dari Kalimantan Selatan Menarik Perhatian di FORNAS VII Jawa Barat

Soreang, Jabar – Pelaksanaan FORNAS VII 2023 yang sedang berlangsung di Bandung, Jawa Barat telah memasuki hari ke-5. Menurut Ketua KORMI Jabar sekaligus Ketua Pelaksana FORNAS VII 2023, Denda Alamsyah, terdapat salah satu perlombaan yang sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan. Kami bertemu dengan Denda Alamsyah di lokasi Venue Balogo pada hari Jumat (07/07/2023).

Denda Alamsyah menjelaskan bahwa pertandingan Balogo telah menjadi bagian resmi dari FORNAS sejak tahun lalu. Pada FORNAS VII 2023 di Jawa Barat ini, animo peserta terlihat meningkat. Pada FORNAS sebelumnya, hanya terdapat 7 provinsi dengan total 15 tim peserta. Namun, pada FORNAS VII 2023 di Jawa Barat ini, hasil pertemuan teknis kemarin malam menunjukkan adanya 14 provinsi dengan 40 tim putra dan 20 tim putri, dengan masing-masing tim terdiri dari 3 orang peserta yang berpartisipasi dalam perlombaan Balogo ini, ungkap Denda Alamsyah.

Husen Awsy, yang berasal dari Hulu Sungai Selatan, provinsi Kalimantan Selatan, dan bertindak sebagai tim juri, menjelaskan bahwa permainan Balogo biasa dimainkan oleh masyarakat Kalimantan Selatan sejak tahun 1920. Permainan ini populer di kalangan anak-anak, remaja, bahkan orang tua di Kalimantan Selatan.

Permainan ini dimainkan oleh tim yang terdiri dari 3 orang, dan setiap orang menggunakan stik atau “campa” yang terbuat dari bambu. Bentuk dari logonya (yang harus dirobohkan) dapat berupa bundaran, layangan, atau armor, tergantung pada preferensi tim. Namun, umumnya menggunakan logonya yang berbentuk layangan karena kondisi lapangan memungkinkan untuk menggunakan model tersebut dengan alat fasilitas yang ada. Jika kondisi lapangan tidak rata, maka model armor juga digunakan.

Cara bermainnya adalah dengan menjatuhkan bidak, dimulai dari garis start. Logo atau bidak ditempatkan berderet ke belakang pada garis-garis melintang, dengan aturan bahwa tim yang berhasil merobohkan bidak lawan sebanyak mungkin akan menjadi pemenang.

Lapangan permainan dilengkapi dengan garis Jong atau “mati” yang memiliki jarak sekitar 26 meter dari start hingga akhir. Dari start hingga Jong, jaraknya sekitar 12 meter, sementara dari start hingga bidak pertama atau sasaran pertama memiliki jarak sekitar 14 meter. Selanjutnya, jarak antara bidak pertama dan bidak kedua adalah 5 meter, begitu pula dengan jarak antara bidak kedua dan bidak ketiga.

Menurut Husen Awsy, FORNAS VII di Jawa Barat telah siap menggelar acara ini. Selain sarana dan prasarana yang lengkap, animo peserta dari berbagai provinsi sangat antusias. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa informasi tentang pertandingan di semua Venue dapat ditonton dari mana saja karena panitia telah menyediakan link berita seputar FORNAS VII Jawa Barat melalui layanan Live Streaming, tambahnya. (Arif|*)

Bagikan

Baca Juga