PB|Banjarnegara – Bergesernya sudut pandang negatif masyarakat Pasegeran kearah positif tidak terlepas dari humanisnya TNI Satgas TMMD Reguler Banjarnegara yang sedang melaksanakan berbagai target pembangunan, namun setiap pekerjaan dijalani mereka dengan hati.
Semula warga masih merasa segan dengan kehadiran baju loreng didesanya, namun kesabaran dan senyumanlah yang membuat empati masyarakat timbul kepada TNI, dan kini warga sudah mengganggap TNI sebagai saudara sendiri. Warga Meninggal.
Pelaksanaan TMMD yang menyentuh wilayah tertinggal, seringkali memberikan warna tersendiri bagi keseharian warga sasarannnya. Hadirnya personel Satgas TMMD dapat menjadi ikon keteladan bagi pendidikan karakter kegotong-royongan dan kepedulian warga desa. Terlihat beberapa anggota Satgas membantu prosesi pemakaman dari salah satu warga yang kemalangan, Suyit (40) warga Dusun Karanggondang Rt. 3 Rw. 4 Desa Psegeran. Rabu (18/7/18).
Lelayu, pengantaran serta pemakaman jenazah Almarhumah Warni (84) yang merupakan ibunda Suyit, dilakukan oleh Peltu Pojos yang juga sebagai Kaposramil Pandanarum bersama rekan Satgas lainnya.
Dikatakan Pojos, “Mewakili keluarga besar Satgas TMMD, kami turut berduka cita dan belasungkawa yang sedalam dalamnya, semoga almarhumah khusnul khotimah dan Pak Suyit diberikan kekuatan, ketabahan dalam menerima ujian,” doanya.
Pembawaan para Satgas TMMD dilapangan yang ramah dan bersahabat dengan masyarakat itulah yang merubah pola pandang warga, tergugah keinginan rikuh warga sehingga perbantuan target fisik TMMD Reguler akan selesai sesuai waktu yang ditentukan sebelum ditutup resmi 8 Agustus 2018.(pendim0704|red|noven)