Jakarta, 6 Februari 2025 – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar berencana menghadirkan konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif untuk menggali potensi ekonomi kreatif Masjid Istiqlal sebagai destinasi wisata religi.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenekraf Irene menyaksikan secara langsung pagelaran Harmoni Istiqlal, sebuah program seni budaya yang mengangkat nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Mengenai gagasannya ini, Wamenekraf Irene menilai banyak potensi yang masih bisa dikemas terkait Masjid Istiqlal sebagai destinasi wisata religi. Menurutnya, kunjungan wisatawan ke masjid tidak hanya sekadar untuk berwisata, tetapi juga dapat memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat melalui berbagai aktivitas kreatif.
“Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi tempat ibadah dan destinasi wisata religi, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Saya melihat peluang untuk lebih mengekspos hal ini melalui konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif yang ada di Kemenekraf,” ujar Wamenekraf Irene.
Wamenekraf Irene menegaskan bahwa Kemenekraf siap memperkuat ekosistem kreatif di Masjid Istiqlal melalui kolaborasi dengan konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif secara berkala. Hal ini diharapkan dapat menghadirkan berbagai tema menarik serta meningkatkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia.
“Kita bisa bawa komunitas kreatif ke sini secara berkala dengan topik yang berbeda-beda. Banyak orang berpikir wisatawan hanya datang untuk melihat, tetapi sebenarnya ada lebih banyak hal yang bisa dilakukan. Kita perlu memperkuat pemasaran agar wisatawan tahu apa saja yang dapat mereka eksplorasi di sini,” tambah Wamenekraf Irene.
Wamenekraf Irene juga menyambut baik pernyataan Menteri Agama, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, yang menegaskan bahwa Masjid Istiqlal dapat menjadi wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam berkontribusi untuk Indonesia Emas 2045.
“Saya bersyukur Pak Menteri memberi dukungan penuh bagi pejuang ekonomi kreatif. Kita akan berjalan bersama, bukan sendiri-sendiri, menuju Indonesia Emas,” kata Wamenekraf Irene.
Menteri Agama, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, juga menyampaikan bahwa Kemenekraf dapat memberi gagasan dan berkolaborasi dalam memanfaatkan berbagai sudut di Masjid Istiqlal.
“Kami membuka kesempatan bagi Kemenekraf untuk berkolaborasi dalam memanfaatkan beberapai area di Masjid Istiqlal yang luasnya mencapai dua hektare. Dengan begitu, kita bisa menciptakan lebih banyak peluang bagi industri kreatif,” ujar Menag Nasaruddin.
Diharapkan kolaborasi ini dapat menghadirkan inovasi baru dalam pengembangan ekonomi kreatif yang berdampak pada ekonomi masyarakat. Dengan adanya dukungan dari Kemenekraf, Masjid Istiqlal dapat lebih maksimal untuk menjadi pusat aktivitas yang berdampak positif bagi masyarakat. Dengan langkah ini, diharapkan Masjid Istiqlal tidak hanya jadi ikon spiritual, tetapi juga simbol kolaborasi antara agama, seni, dan ekonomi kreatif yang dapat memperkuat identitas budaya Indonesia di tingkat global.
Dalam kunjungan kali ini, Wamenekraf Irene turut didampingi Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu, dan Direktur Penerbitan dan Fotografi, Iman Santosa.
(Kontributor: Rafi)