oleh

Divisi 2 Kostrad Gelar Pendidikan KIBI Elementary Crash Program TA. 2016

75-divisi-2-kostrad-gelar-pendidikan-kibi-1 PB | Malang – Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut Institusi TNI untuk lebih menguasai kemampuan bahasa asing, karena tidak bisa dipungkiri TNI dimasa mendatang akan sangat tergantung pada standar kualitas prajuritnya.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa asing, Divisi Infanteri 2 Kostrad menggelar Pendidikan Kursus Intensive Bahasa Inggris (KIBI), level elementary crash program TA. 2016 yang diikuti 13 orang Perwira, Bintara dan Tamtama yang berasal dari berbagai satuan dijajaran Divif 2 Kostrad.
Pendidikan Kursus bahasa Inggris yang akan berlangsung selama 3 bulan ini, dibuka pada tanggal 26 September 2016 lalu, oleh Asisten Personel Divisi Infanteri 2 Kostrad Letkol Inf Ari Ariyanto, bertempat di Gedung Sandoyo Markas Divisi Infanteri 2 Kostrad, Singosari-Malang.
Pangdivif 2 Kostrad, Brigjen TNI Benny Susianto S.I.P., dalam amanat tertulis yang dibacakan Asisten Personel mengatakan bahwa peranan bahasa Inggris saat ini sangat diperlukan baik dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung. Maka tuntutan itulah yang memaksa dan mengharuskan kita untuk mempelajari bahasa Inggris.75-divisi-2-kostrad-gelar-pendidikan-kibi-2
Disamping itu sebagai sarana komunikasi global, bahasa Inggris harus dikuasai oleh setiap prajurit secara aktif, baik lisan maupun tulisan dalam mewujudkan standar keterampilan yang harus dimiliki oleh seluruh prajurit Divif 2 Kostrad.
Terkait hal tersebut, Letkol Inf Ari Aryanto menjelaskan, “Dibidang latihan bersama militer, sebagai satuan Kostrad, Divisi Infanteri 2 Kostrad sering dilibatkan dalam kegiatan latihan bersama militer asing, kemampuan bahasa Inggris semakin dirasakan sebagai suatu keharusan. Sehingga kesalahpahaman komunikasi dalam melakukan koordinasi dengan militer asing dapat di eliminir,” jelasnya.
Dengan demikian, tujuan diterapkannya metode crash program dalam pendidikan KIBI TA. 2016 ini, untuk mempersingkat waktu pendidikan dengan tanpa mengurangi materi pelajaran. Sehingga dengan banyaknya materi yang diberikan, diatasi dengan menambah jam pelajaran malam dan menambah tenaga pengajar.(penkostrad/red)
Bagikan

Baca Juga