oleh

DOAKAN KESELAMATAN NKRI, KOREM 071/WK GELAR ISTIGHOSAH

img-20161126-wa0033 PB | Banyumas – Ribuan jamaah padati Masjid Jenderal Soedirman Purwokerto, walaupun hujan mengguyur kota Purwokerto, mereka para jamaah datang berduyun duyun untuk mendoakan keselamatan bangsa dan negara yang dicintai bersama.

Para jamaah tidak hanya para prajurit beserta ASN Korem 071/Wk saja namun dari berbagai komponen bangsa dan elemen masyarakat datang untuk duduk bersama berbaur bersama tanpa pandang status dan profesi jamaah.img-20161126-wa0035Dari TNI, Polri, pemda, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ormas baik ormas Islam maupun ormas pemuda dan yang lain serta warga masyarakat sekitar wilayah Banyumas dan sekitarnya.

Istighosah dalam rangka mendoakan keselamatan bangsa guna menyikapi perkembangan situasi bangsa dan negara yang pada saat ini terjadi ancaman keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Istighosah guna merekatkan Kebhinneka Tunggak Ika berbagai komponen dan elemen bangsa khususnya wilayah Banyumas untuk mewujudkan dan mempererat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.img-20161126-wa0039Istighosah yang digelar Korem 071/Wk dalam rangka mendoakan  keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dipimpin KH.Ahmad Sobri Pimpinan Ponpes Al Falah Mangunsari Tinggarjaya Jatilawang Banyumas, Jumat (25/11).

Bupati Banyumas Ir.Achmad Husein dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Istighosah tersebut. Dikatakan bahwa dengan diselenggarakan Istighosah ini untuk mendoakan keselamatan bangsa, kita berkumpul bersama-sama bersilaturahmi mempererat tali kebhinnekaan persaudaraan diantara anak bangsa masyarakat bangsa Indonesia secara keseluruhan dan Banyumas semoga damai, sehat, aman dan tenteram.img-20161126-wa0037“Damai itu indah, sejahtera itu bahagia, mari kita bergandengan tangan dan jangan buruk sangka, jangan bersangka buruk dan jangan terpedaya berita simpang siur yang tidak dapat dipercaya. Kita semua adalah teman, kita semua saudara. Mari kita wujudkan Banyumas yang aman, damai, sejahtera dan sentausa”, lanjutnya.

“Terima kasih kepada seluruh jajaran yang ada diwilayah Banyumas yang telah bekerja dengan keras mandarmabaktikan seluruh sumber daya, akal, pikiran dan tenaga agar Banyumas tetap aman, damai dan tentram serta kondusif”, ungkapnya.

Sementara itu, Ketua MUI Banyumas KH.Chairi Sofa menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus dapat menjalankan Ukhuwah dalam ajaran agama Islam yang telah diakui eksistensinya dalam Al Qur’an. Karenanya, kita sebagai anak bangsa yang hidup di Indonesia yang kita cintai bersama yang telah diperjuangkan para pejuang pendahulu kita para pahlawan kusuma bangsa dengan mengorbankan jiwa raga, pikiran dan bahkan harta benda tanpa pamrih untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Hal itu merupakan tugas dan kewajiban kita semua sebavgai warga bangsa Indonesia menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.img-20161126-wa0045Bukan hanya tugas TNI atau Polri atau yang lainnya, namun kita semua untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI.

“Apapun agama dan suku yang terkait dalam ukhuwah watoniah yang diakui Al Qur’an, mari kita bersama sama kokohkan Ukhuwah Watoniah untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI yang kita cintai bersama. Karena kita senasib sepenanggungan dan mempunyai cita-cita yang sama mengisi kemerdekaan agar NKRI tetap utuh jangan sampai terganggu dan terancam oleh kekuatan apapun dan oleh siapapun dan dimanapun. Kita harus seia sekata untuk ini, kita kokohkan persatuan dan kesatuan dengan ukhuwah Islamiyah untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI”, terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi menyampaikan kegiatan ini sangat perlu terus ditingkatkan tidak hanya dikalangan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuka agama, namun juga bagi seluruh umatnya. Hal ini agar nuansa persatuan dan kesatuan tetap terbina dan terjaga dengan baik dalam forum Bhinneka Tunggak Ika dalam wadah dan bingkai NKRI.

“Tingginya heterogen dan kemajemukan suku, budaya, agama dan etnik di Indonesia, ternyata belum sepenuhnya dapat dipahami seluruh masyarakat sebagai fakta dan kondisi yang wajar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga sampai saat ini masih terjadi perbedaan pandangan bahkan gesekan dengan latar belakang perbedaan tersebut”, ungkapnya.

Karenanya, lanjutnya. Sikap dan perbuatan tersebut perlu mendapatkan pemahaman karena perbedaan suku dan etnik, agama, budaya sebenarnya merupakan karunia bagi bangsa Indonesia dimana kemajemukan tersebut telah mengajarkan tentang nilai-nilai perjuangan, persatuan dan kesatuan serta keluhuran dan kebhinnekaan.

“Dengan Istighosah ini, mudah-mudahan kita semakin sadar dan paham bahwa kebhinnekaan merupakan karunia Allah SWT yang harus dijunjung tinggi dan hormati, bukan suatu penyebab atau persoalan yang dianggap biang perpecahan”, terangnya.

jika kenyataannya saat ini masih dijumpai adanya kelompok-kelompok atau individu-individu yang mengatasnamakan agama, suku, dan budaya berbuat diluar koridor ajaran agama dan kebhinnekaan, tentu permasalahannya karena mereka masih kurang memahami jati diri bangsa Indonesia. Sehingga agama yang diyakini sebagai ajaran kebenaran ahlak yang sangat santun dan anti kekerasan terkadang masih dikaitkan dengan kekerasan seperti yang dilakukan ISIS atau terorisme.

“Suasana seperti ini kerukunan dan keutuhan umat beragama yang telah berjalan baik perlu terus ditingkatkan dipertahankan dengan membuka lebih banyak lagi forum silaturahmi dan doa bersama disetiap tempat ibadah sehingga kebersamaan yang tercipta akan mampu mendinginkan suasana dan menumbuh suburkan kedamaian umat beragama di Indonesia”, sambungnya.

Karena itu, diharapkan kepada semua pemuka agama, untuk mampu menjadi sosok panutan sekaligus pelopor pemersatu bangsa agar bangsa dan negara Indonesia kedepan mampu menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur sejajar dengan bangsa lain.

“Hikmah Istighosah ini, juga untuk kita belajar arti pentingnya silaturahmi, menghargai jasa para pejuang dan pahlawan serta ulama dan kyai yang telah berjuang membela NKRI dalam mencapai kemerdekaan bangsa dan negara dari dulu hingga saat ini dan mendatang”, pungkasnya.(penrem 071|red)

Bagikan

Baca Juga