oleh

Dorong Kemandirian Pascarehabilitasi, BNN Jalin Kerja Sama Dengan Yayasan Mitra Organik Program

Bogor – Langkah strategis diambil Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam memperkuat program pascarehabilitasi melalui kerja sama dengan Yayasan Mitra Organik Program. Disaksikan langsung oleh Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Agus Irianto, penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, dr. Elvina Katerin Sahusilawane, dan Ketua Yayasan Mitra Organik Program, John Tumiwa, di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor, Jawa Barat, Senin (21/7).

Agus Irianto menegaskan penanganan permasalahan narkotika membutuhkan sinergi lintas sektor. Ia juga menyebutkan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk inovasi dalam program rehabilitasi yang menyentuh aspek pemberdayaan ekonomi.

“Kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam menyediakan pelatihan keterampilan yang aplikatif kepada klien rehabilitasi, agar mereka dapat mandiri secara ekonomi saat kembali ke tengah masyarakat,” ujar Agus Irianto pada sesi wawancara.

Hal senada disampaikan, dr. Elvina Katerin Sahusilawane. Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN tersebut mengatakan kerja sama yang terealisasi hari ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan program rehabilitasi tidak berhenti pada proses medis saja, melainkan juga memperkuat reintegrasi sosial dan ekonomi klien pascarehabilitasi.

“Klien akan diseleksi sesuai minat dan bakat, lalu difasilitasi mengikuti pelatihan dan praktik langsung di lahan serta fasilitas yang telah disiapkan. Teknologi smart farming akan memperkuat efektivitas pelatihan,” ujar dr. Elvina lebih lanjut.

Sementara itu, John Tumiwa menjelaskan bahwa Yayasan Mitra Organik Program telah menyiapkan ekosistem pemberdayaan klien, mulai dari pelatihan hingga akses ke pasar domestik dan internasional. Ia menuturkan bahwa yayasan secara rutin mengikuti pameran berskala global di beberapa negara melalui dukungan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

“Ke depan, produk-produk hasil pelatihan dan produksi klien BNN akan Kami sertai label khusus sebagai penanda bahwa ini merupakan hasil kemitraan dengan BNN,” imbuhnya.

Lebih lanjut, John Tumiwa mengatakan program ini akan mengedepankan pelatihan pertanian modern, termasuk pemanfaatan greenhouse dan teknologi smart farming. Klien akan dilibatkan dalam pelatihan dan praktik langsung untuk membekalinya dengan keterampilan bertani berbasis teknologi. Harapannya, klien dapat meningkatkan produktivitas diri dengan menjadi petani profesional yang mampu mengelola usaha pertanian secara mandiri maupun bermitra.

Kolaborasi ini menandai langkah nyata dalam perluasan program rehabilitasi yang tidak hanya fokus pada pemulihan medis, tetapi juga pemberdayaan ekonomi berkelanjutan. Melalui pelatihan berbasis pertanian modern dan dukungan kemitraan pasar, diharapkan klien dapat kembali ke masyarakat dengan keterampilan dan rasa percaya diri yang baru.

#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
*BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN*

Bagikan