oleh

Etos Bides Isteri Babinsa Terpencil, Dukung TMMD Reg 102 Banjarnegara

PB|BANJARNEGARA – “Pengabdian bidan di desa pojok Banjarnegara” Inilah yang dialami oleh Linna Robianingsih (29) bidan desa yang telah diangkat PNS 2017, wanita asal Ajibarang Kabupaten Purwokerto merupakan isteri dari Serda Suwondo, Babinsa Desa setampat desa sasaran TMMD Reg 102 Banjarnegara, Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum.

Tugas untuk sekaligus melaksanakan pendampingan kepada sang suami, Babinsa Pasegeran yang tinggal juga di desa binaannya tersebut dilakoni dengan ikhlas oleh Linna. Mereka menempati Rumah Dinas Polindes PKD Kecamatan Pandanarum.

Menjadi bidan di desa terpencil merupakan perjuangan yang memiliki kisah tersendiri, serta tantangan yang tak cuma membutuhkan tenaga dan pikiran, namun juga keikhlasan mengabdikan ilmu demi masyarakat yang membutuhkan. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Linna kesehariannya. Tantangan lainnya adalah, Pasegeran sangat terpencil dan berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan. Jarak antara tempat tugasnya dengan pusat kesehatan di Kabupaten Banjarnegara, walaupun berjarak kurang lebih 40 Km perjalanan darat, namun ditempuh dengan menghabiskan waktu selama 2 jam. Ini mengingat akses jalan pegunungan yang ekstrim, belum lagi jika waktu sudah memasuki jam 3 sore, kabut mulai menutup akses jalan menuju Kabupaten Banjarnegara.

Jika hujan tiba jalan desa dipastikan becek, licin dan susah dilalui serta kering dalam beberapa hari. Untuk itulah TMMD Reguler 102 Kodim 0704 Banjarnegara sedang merubah kondisi akses jalan desa sepanjang 1.170 meter dengan cor beton termasuk pembuatan saluran drainase sepanjang 56 meter guna mengawetkan jalan baru tersebut.

Persalinan dan Kesetiaan.

Hampir semua persalinan di Desa Pasegeran ditangani oleh Linna selama satu tahun ini, karenanya ia adalah saksi dari pertumbuhan anak-anak di disana. Perjuangan dan keikhlasan Linna terbayar lunas ketika dirinya melihat senyum warga dan balita sebagai tanda ucapan terimakasih.

Sedangkan kesetiaannya sebagai tenaga pelayan kesehatan masyarakat yang bertugas di daerah terpencil, diyakininya sebagai tanggung jawab sosial yang senantiasa melekat pada dirinya, sekaligus sebagai kesetiaan terhadap sumpah jabatannya.

Dianggap Keluarga Oleh Warga.

Karena dedikasinya itu, Linna dan suami, Serda Suwondo dianggap keluarga sendiri oleh warga disana. Sungguh kebahagiaan tersendiri atas sematan itu, hubungan emosional menjadikannya tak pernah bosan door to door menyambangi warga.

Kepada sang anak nantinya, ia akan menceritakan perjuangan dan pengalamannya yang diperoleh yang jarang sekali didapati oleh rekan sejawat lainnya. Menjadi sebuah kebahagiaan untuknya bisa mengajarkan nilai kemanusiaan dalam pelaksanaan tugas. Sedari awal Linna siap ditempatkan di mana pun berada, terlebih mendampingi suaminya bekerja membina desa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Baginya, bekerja di mana saja itu sama saja, yang penting niat dan etosnya.

Itu semua mereka lalui dengan sabar dan sadar bahwa tugas yang mereka emban merupakan bentuk pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat. Terlihat Linna yang didampingi suami sedang melaksanakan pendataan kepada Ibu-ibu yang akan mengikuti program KB Kes dalam pembukaan TMMD Reguler 102 10 Juli mendatang, yang diantaranya adalah Katini (45) dan Saryati (43), keduanya warga Dusun Penanggungan Rt. 01 Rw. 06 Dusun tetangga Pasegeran.(pendim0704bna|red)

Bagikan

Baca Juga