oleh

Gagah di Medan Tempur, Lembut di Ruang Kelas: Dedikasi Satgas TNI untuk Pendidikan Papua

Ilaga Utara, Puncak – Di tengah tugas pengamanan dan pembangunan di wilayah terpencil Papua, Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan generasi muda. Kali ini, melalui Titik Kuat Pos Mayuberi, para prajurit turun langsung menjadi tenaga pendidik atau guru pengganti di SD Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak. (28/04)

Dengan semangat heroik, para prajurit mengajar siswa-siswi SD Mayuberi yang kerap kekurangan tenaga pengajar. Mereka tidak hanya memberikan materi pelajaran dasar seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Kewarganegaraan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, kebersamaan, dan cinta tanah air.

Salah seorang guru SD Mayuberi, Bapak Leksi (42), menyampaikan apresiasinya yang mendalam. “Kehadiran bapak-bapak TNI dari Satgas Yonif 700/WY benar-benar membantu kami. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga memberi motivasi kepada anak-anak. Di sini, jarang ada guru yang mau bertahan karena medan yang berat. Tapi, para prajurit ini datang dengan senyuman dan kesabaran. Mereka adalah pahlawan bagi murid-murid kami.”

Letda Inf Arief Natsir, Danpos Mayuberi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata bakti TNI kepada masyarakat. “Kami tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga memastikan anak-anak Papua mendapatkan hak pendidikan yang layak. Mereka adalah masa depan bangsa. Jika hari ini mereka bisa membaca, menulis, dan berpikir kritis, maka kami yakin Papua akan semakin maju,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Arief menambahkan bahwa Satgas Yonif 700/WYC akan terus mendukung program-program pendidikan di wilayah terpencil. “Selama masih dibutuhkan, kami siap mengajar, membagikan buku, atau bahkan membangun fasilitas sekolah. Ini adalah tugas kami sebagai prajurit, untuk hadir di mana rakyat membutuhkan.”

Aksi heroik Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti ini bukan kali pertama. Sebelumnya, mereka juga aktif pelayanan kesehatan, dan program pemberdayaan masyarakat. Namun, peran sebagai guru pengganti semakin mengukuhkan citra TNI sebagai sahabat rakyat, yang tidak hanya mengangkat senjata, tetapi juga mengangkat kapur untuk mencerdaskan anak bangsa.

Di tengah keterbatasan, anak-anak SD Mayuberi kini tetap bisa belajar dengan semangat. Dan di balik seragam hijau loreng, para prajurit ini membuktikan bahwa pengabdian sejati tidak mengenal batas.

“Mereka mengajar dengan hati, berjuang tanpa pamrih. Inilah wajah TNI yang sesungguhnya.”

(Kontributor: Arif)

Bagikan

Baca Juga