oleh

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sejauh 1,8 Km, Warga Diminta Waspada

Yogyakarta – Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan pada Senin pagi, 7 April 2025. Dalam periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, tercatat tujuh kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.800 meter. Guguran tersebut meluncur ke arah tiga sungai utama, yakni Kali Sat/Putih, Kali Krasak, dan Kali Boyong.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat lima kali guguran lava mengarah ke Kali Sat/Putih sejauh 1.800 meter, satu kali ke Kali Krasak sejauh 1.200 meter, dan satu kali ke Kali Boyong sejauh 1.500 meter. Aktivitas ini mengindikasikan masih aktifnya suplai magma dari dalam tubuh gunung ke permukaan.

Selain aktivitas guguran, juga terjadi 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–9 mm dan durasi antara 45,34 hingga 128,9 detik. Tak hanya itu, terdeteksi pula 42 kali gempa hybrid atau fase banyak, yang menunjukkan adanya pergerakan magma, dengan amplitudo 2–14 mm dan durasi 10,67–15,56 detik.

Secara visual, puncak Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah berwarna putih, bertekanan lemah, dan berintensitas tipis terpantau membumbung hingga 25 meter dari puncak. Cuaca cerah menyelimuti kawasan sekitar gunung, dengan suhu udara berkisar antara 16–19 derajat Celsius dan kelembaban 87,1–92 persen.

Hasil pemantauan BPPTKG pada periode 27 Maret hingga 3 April 2025 menunjukkan perubahan morfologi pada kubah lava di sisi barat daya akibat aktivitas guguran, sementara kubah lava di tengah kawah terpantau relatif stabil tanpa perubahan mencolok.

Dengan adanya peningkatan aktivitas ini, BPPTKG menegaskan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di wilayah potensi bahaya. Warga diminta tetap tenang, waspada, dan terus mengikuti perkembangan informasi dari BPPTKG serta instansi kebencanaan terkait.

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Aktivitasnya terus dipantau secara intensif untuk mengantisipasi potensi erupsi yang bisa berdampak pada wilayah sekitarnya, termasuk Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten.

(Kontributor : Arif)

Bagikan

Baca Juga