oleh

Halalbihalal RT 4 RW 14: Momen Memperkuat Ukhuwah di Tengah Kehidupan Bermasyarakat

Ketua RT 4 Gatot Wibisono saat memberikan sambutan dalam acara halalbihal pada Sabtu, 26 April 2025. Foto: PB/Nahl

Malang – Dalam suasana penuh kebersamaan dan kehangatan, warga RT 4 RW 14 menggelar acara halalbihalal pada Sabtu malam, 26 April 2025, bertempat di Jl. Mawar 1 No. 29 Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Acara ini dihadiri oleh seluruh warga RT 4 serta menghadirkan penceramah dari Kecamatan Wagir yakni Kiai Abdurrahman sekaligus pengurus Pondok Pesantren Nur Sa’adah.

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Arsyila dan Keyla serta sambutan dari Ketua RW 14, Beny Kristian Alamsyah yang mengajak seluruh warga untuk mempererat tali silaturahmi serta memperkuat kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Atas nama RW 14, saya mengucapkan Minal Aidin wal Faizin mohon maaf lahir dan batin, semoga silaturahmi ini semakin mempererat hubungan kita sebagai warga yang harmonis dan rukun, mari manfaatkan momentum ini untuk saling memaafkan,” ungkap Beny sapaan akbarnya.

Di momen tersebut, Ketua RT 4 Gatot Wibisono, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah menyisihkan waktunya untuk hadir dalam acara tersebut dan memohon maaf apabila dalam acara tersebut ada yang kurang/tidak sesuai dengan harapan.

“Acara halalbihalal kali ini dikemas dengan sederhana, tidak seperti tahun sebelumnya, namun tidak mengurangi makna dan niat kita untuk silaturahmi sesama warga. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah memberi dukungan dan menyisihkan rezekinya demi kelancaran kegiatan ini,” tuturnya.

Sementara itu dalam tausiyahnya, Kiai Abdurrahman menyampaikan pentingnya makna halalbihalal sebagai momen untuk saling memaafkan dan memperbaiki hubungan antar sesama. Beliau juga mengingatkan agar warga senantiasa menjaga ukhuwah, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan kepedulian sosial.

“Halalbihalal merupakan tradisi saling memaafkan dan mempererat silaturahmi, terutama setelah Idulfitri. Halalbihalal bukan hanya sekadar kegiatan formal, tetapi juga sarana untuk menyambung kembali hubungan yang renggang, mencairkan ketegangan, dan meluruskan kesalahan yang mungkin terjadi,” kata Kiai Abdurrahman.

Selain itu, Kiai Abdurrahman menjelaskan bahwa, halalbihalal adalah momen untuk tetap terkoneksi dan terus menjalin hubungan antar sesama yang dibutuhkan manusia sebagai makhluk sosial. Acara ini dapat memperkuat ikatan dengan menciptakan ruang untuk berkumpul, berbagi waktu, dan berinteraksi. “Dengan seringnya bersilaturahmi, kita dapat memiliki hubungan baik dengan orang lain berkaitan dengan umur lebih panjang serta kesehatan fisik dan mental yang lebih baik,” jelas pria sekaligus pengurus Ponpes Nur Sa’adah tersebut.

“Saya berpesan, meskipun Ramadan telah usai, marilah kita tetap meningkatkan salat dan mengaji, karena itu akan menenangkan hati dan menjaga pikiran tetap bersih,” pesannya.

Setelah tausiyah dan doa bersama, acara dilanjutkan dengan saling bersalam-salaman antarwarga sebagai simbol saling memaafkan, kemudian ditutup dengan ramah tamah dan jamuan makan bersama.

Kegiatan halalbihalal ini diharapkan dapat menjadi tradisi yang terus dilestarikan untuk menjaga keharmonisan dan persatuan di lingkungan RT 4 RW 14. (Nahl)

Bagikan

Baca Juga