Jakarta, 11 Februari 2025 – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menyatakan Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik.
Menko Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia tersebut menilai Indonesia mempunyai dua syarat penting yakni ketersediaan bahan baku baterai dan kebutuhan pasar terhadap mobil listrik.
“Saya optimis Indonesia mampu menciptakan industri mobil listrik karena telah memenuhi dua syarat yakni tersedianya pasar dan bahan baku. Tapi harus ada knowledge (ilmu pengetahuan) dan kemauan politik,” ujar Gus Imin, pada Diskusi Publik ‘Industri Mobil Listrik dan Baterai EV Nasional’ di Kantor DPP PKB, Jakarta.
Gus Imin mengatakan kebutuhan terhadap industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia mengalami peningkatan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
Menurut Gus Imin, ancaman terjadinya bencana lingkungan hidup seperti polusi yang tinggi, meningkatnya panas bumi serta produksi karbon yang besar menjadi isu konkrit untuk mewujudkan industri mobil listrik di Indonesia.
“EV ini mampu menjawab persoalan lingkungan, efisien, dan perawatan yang murah. Oleh karena itu, dibutuhkan rumusan kongkrit agar penanganan polusi di Indonesia bisa teratasi,” kata Gus Imin.
Gus Imin menggarisbawahi jika pengembangan mobil listrik wajib dibarengi dengan peningkatan pengetahuan teknologi.
“Di sektor inilah Indonesia masih membutuhkan banyak terobosan. Kita harus memiliki ilmu pengetahuan yang memadai agar kebijakan yang diambil tepat sasaran,” ujar Gus Imin.
Dirinya mengaku sedih karena selama ini Indonesia tidak mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam secara maksimal.
Gus Imin menilai, potensi nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik pun belum tergarap optimal.
“Saya kuatir jika tidak ada hilirisasi untuk mengembangkan industri listrik maka lama kelamaan sumber daya alam akan habis sehingga generasi masa depan harus mengimpor barang yang sebelumnya di ekspor oleh generasi sebelumnya,” aku Gus Imin.
Gus Imin juga berharap jika terciptanya industri mobil listrik di Indonesia, maka harus berdampak pada Usaha Menengah Kecil dan Menengah (UMKM).
“Di Jepang, apapun jenis industri besar pasti berdampak pada pengembangan UMKM. Mobil listrik ini dapat menghasilkan ekosistem bisnis termasuk di sektor UMKM,” tutup Gus Imin.
(Kontributor: Arif)