PB | Surabaya – Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, prajurit Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengikuti Kauseri agama Islam, dengan penceramah K.H. Muhammad Abdul Mughis, S.Ag., Mpdi yang dilaksanakan di Masjid Al Mahdi Koarmatim, Ujung Surabaya. Rabu, (10/8).
Ustadz M. Abdul Mughis yang sehari-harinya sebagai pengasuh Taman Pendidikan Hidayatul Mubtadi’in yang beralamat di jalan lidah wetan IV no. 146 Rt.4/2 Lakar Santri Surabaya tersebut, membawakan tema “Nasionalisme menurut perspektif Islam”.
Dalam ceramahnya, diceritakan tentang tokoh agama Islam bernama Mbah Malik yang dahulu kala sangat menghormati Pangeran Diponegoro karena jasanya, Pangeran Diponegoro berjuang bersama dengan rakyat Indonesia untuk melawan pemerintahan Belanda yang dimulai pada tahun 1825 hingga 1830. Lima tahun berperang dengan Belanda, pejuang yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tersebut memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negaranya dalam memperjuangkan kemerdekaan rakyat indonesia dari tangan penjajah.
Disebutkan Surat Al Ahzab (33:1), Allah berfirman, “Hai Nabi bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Hal ini menandakan bahwa dengan bertakwa dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, merupakan tugas utama Manusia dalam menjalankan perintah agama. Selain itu diceritakan tentang seorang Muadzin yang bernama Billal bin Rabbah, sebelum ia melaksanakan adzan Billal selalu meminta izin kepada Nabi Muhammad. Namun setelah Nabi Muhammad wafat, Billal bin Rabbah bermimpi bertemu Nabi, bertanyalah Nabi kepada Billal “Wahai Billal kenapa engkau tidak menemuiku”, dan ketika Billal terbangun di waktu pagi, ia segera mengajak istri dan anaknya kembali ke Madinah. Saat di Madinah bertemulah Billal dengan sahabat Nabi yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq R.A., dan Umar bin Khattab R.A.,
Selanjutnya Billal diperintah mengumandangkan adzan oleh kedua sahabat Nabi tersebut, tetapi Billal menolak dengan alasan karena saat menyebut nama Nabi Muhammad saat Adzan dia menangis. Ketika datang cucu Nabi yang bernama Hasan dan Husein berkata, “Wahai pamanku kenapa tidak mengumandangkan adzan”, maka saat itu pula Billal bin Rabbah mengumandangkan adzan, karena menghormati cucu Nabi Muhammad SAW.
Agama Islam sentiasa menganjurkan kebaikan dan kedamaian, agama Islam mewajibkan umatnya agar memiliki dan mempraktikkan sikap toleransi dalam menyikapi perbedaan antara sesama manusia. Dalam konteksnya, Indonesia yang memiliki beraneka ragam agama dan budaya. Mengakhiri ceramahnya Ustadz M. Abdul Mughis berdoa bersama untuk negara Indonesia agar menjadi negara besar, makmur dan berkeadilan yang diistilahkan dalam bahasa jawanya “Toto Tentrem Kerto Rahardjo.”
Hadir dalam acara diantaranya, Kepala Staf Koarmatim (Kasarmatim) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Mintoro Yulianto, S.Sos., M.Si., mewakili Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., Ketua Daerah Jalasenastri Armatim Ny. Ina Darwanto, Wakil Ketua Daerah Jalasenastri Armatim Ny. Mintoro Yulianto, para Perwira Bintara, dan Tamtama serta PNS dan ibu-ibu Jalasenastri Armatim.(dispenarmatim/ivan/red)