oleh

Kapus Medokan Ayu : “mengidap kuman bakteriologi ini, dia akan menularkan pada 10 orang”

Surabaya – Pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 08.30 WIB, dilaksanakan pertemuan rutin Paguyuban Kader Posyandu se-Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut Kota Surabaya yang bertempat di Pendopo Balai RW15 Jl. Griya Medayu Utara I Surabaya. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas Medokan Ayu, Ketua Paguyuban Kader Posyandu Kelurahan Medokan Ayu, Bidan Wilayah Kelurahan Medokan Ayu, petugas kesehatan Pustu Kelurahan Medokan Ayu, Ketua RW15 Kelurahan Medokan Ayu, KSH (Kader Surabaya Hebat) Perwakilan dari 15 RW di Kelurahan Medokan Ayu.

Kegiatan dibuka dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Ketua Paguyuban memberikan pengarahan mengenai kegiatan PSN rutin yang dilaksanakan setiap hari Jumat dan pendataan ulang untuk kegiatan posyandu. Selanjutnya, Bidan Wilayah memberikan pengarahan. Dalam pertemuan tersebut tentang tehnik dilapangan tugas dari Kader Posga (Posyandu Keluarga, “beberapa Petugas Posga di wilayah RW masih ada yang belum mahami tentang tugas masing-masing saat pelaksanaan Posga, sedikit arahan untuk yang di Meja nomor 1 agar diberikan petugas yang cukup untuk setiap warga yang daftar saat datang di Posga”, jelas Prima Amsep Anggarini , Selaku Bidan Kelurahan.

Kepala Puskesmas Medokan Ayu, dr. Dini Octavia Sitaresmi menyampaikan dalam pengarahannya, “saya berharap agar ditingkatkan tentang pendataan pasien, baik itu Pasien Ibu Hamil maupun Pasien DBD, karena sangat penting pendataan ini agar tercatat dengan benar, misalkan ada pasien yang KTP nya diluar wilayah, tapi datanya masuk di wilayah kita, sehingga kita harus dapat memastikan bahwa pasien tersebut memang benar ada di wilayah kita. Untuk pasien DB itu kan kalau dia satu orang dengan mengidap kuman bakteriologi ini, dia akan menularkan pada 10 orang bisa dibayangkan kalau pasien ini periksa di rumah sakit KTP-nya KTP sini, tapi orangnya tidak ada di sini di mana kita akan melacak ? nah orang ini kalau tidak diobatin dia akan menularkan pada 10 orang 10 orang menularkan lagi, hal ini yang membuat tidak selesai-selesai padahal nanti tahun 2030 diharapkan sudah tuntas”, paparnya.

Pertemuan rutin ini membahas berbagai permasalahan dan kendala yang ada di lapangan serta mengajukan usulan-usulan untuk meningkatkan pelayanan di posyandu. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan memperkuat kerjasama yang maksimal untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya Keseharian dalam keluarga.

Paguyuban posyandu adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang terdiri dari kader posyandu yang bekerja sama dalam menjalankan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Mereka memiliki peran penting dalam membantu petugas kesehatan dan pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di masyarakat, terutama bagi ibu dan anak. (**|red|mm)

Bagikan

Baca Juga