Jakarta – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah salah satu wujud Operasi Bakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dan Polri, Departemen, Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, dan Pemerintah Daerah (Pemda), serta komponen bangsa lainnya. TMMD dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan secara berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD) ke-103 di Balai Sudirman Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
Pada pelaksanaan TMMD ke-103 ini, TNI menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI). TNI AD menyambut baik dan penuh antusias kerja sama dengan Kemendagri tersebut,, utamanya dalam hal kesamaan komitmen antara TNI AD dan Kemendagri dalam upaya membangun bangsa dan negara, khususnya di wilayah pedesaan, daerah tertinggal maupun terisolir.
Terkait hal tersebut, Kasad menyampaikan langkah awal yang harus dilakukan adalah melaksanakan penyelarasan program TMMD dengan program kerja dari Kemendagri RI.
“Langkah ini sangat penting guna mewujudkan sinergi kedua institusi, agar dapat bergerak bersama mewujudkan salah satu kebijakan pemerintah yaitu membangun Indonesia dari desa. Selaras dengan komitmen pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan tersebut, maka pada Rakornis TMMD kali ini mengangkat tema “TNI Manunggal Rakyat dalam Mewujudkan Desa yang Maju, Sejahtera, dan Demokratis,” ujar Kasad.
Lebih lanjut dikatakan, TMMD pada hakikatnya merupakan aktualisasi budaya gotong-royong, yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, menyatukan perbedaan, menyelaraskan kepentingan, serta menggelorakan kembali semangat bekerja sama sebagai nilai luhur bangsa.
TMMD merupakan salah satu cara TNI AD mengajak komponen-komponen masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa, terutama pada hal-hal yang belum tersentuh oleh program pemerintah dan membutuhkan upaya percepatan.
Dalam penentuan sasaran TMMD ini, lanjut Jenderal TNI Mulyono, TNI AD bekerja sama dengan pemerintah daerah, para tokoh masyarakat, serta para stakeholder di berbagai bidang untuk membuat skala prioritas dan mekanisme kerja serta berbagai hal yang mendukung terealisasinya sasaran pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Seperti halnya pada pelaksanaan TMMD sebelumnya, juga diadakan Lomba Karya Jurnalistik TMMD untuk para mitra media atau wartawan media massa (cetak, online, elektronik), yang akan menilai karya jurnalistik terbaik mereka dalam liputannya terhadap pelaksaanaan TMMD di seluruh Satuan Tugas (Satgas) TMMD atau Komando Distrik Militer (Kodim) jajaran TNI AD di Indonesia. Dalam pelaksaannya akan dikoordinir oleh Kepala Satuan Penerangan, yakni Kepala Penerangan Kodan (Kapendam) dan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem).
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa Didik Suprayitno yang mewakili Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumulo mengatakan, melalui TMMD ini, pemerataan pembangunan di Indonesia diutamakan pada pulau-pulau terluar dan daerah yang sulit dijangkau, untuk membuka keterisoliran, agar roda perekonimian masyarakat dapat lebih berjalan dengan baik.
Pada Rakornis TMMD ke 103 ini akan direncanakan program-program kegiatan pembangunan yang meliputi 50 Kabupaten/Kota, serta Satuan Tugas (Satgas) dibawah kendali Kodim-Kodim yang akan melaksanakan program TMMD berikutnya.
Untuk satuan tugas yang menjuarai lomba jurnalistik TMMD 102 diraih masing-masing juara pertama Kodim 0714/ Salatiga, juara kedua diraih Kodim 0704/ Banjarnegara dan juara ketiga diraih Kodim 0510/ Tigaraksa Tangerang.(penkostrad|red|noven)