oleh

Kemenag Gandeng IIEF, Tingkatkan Kualitas Bahasa Inggris Penerima Beasiswa

Jakarta – Kementerian Agama menjalin kerja sama dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF). Kerja sama ini dibuat guna meningkatkan kualitas Bahasa Inggris, terutama bagi penerima beasiswa dari Kementerian Agama.

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA) Kemenag RI dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF). Selasa (10/12)

Sekretaris Jenderal Kemenag Muhammad Ali Ramdhani menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, hal ini merupakan peningkatan yang menggembirakan. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan ditengah keterbatasan yang dimiliki Kemenag.

Ia pun berharap, nantinya kerja sama ini tidak hanya tertuang dalam dokumen saja, namun bisa diimplementasikan dalam melayani masyarakat dan menciptakan masyarakat menjadi lebih baik. “Ini penting, karena dengan keterbatasan kita perlu bekerjasama agar saling memberi makna. Saya menyambut baik dan bergembira, semoga menjadi berkah,” ucap Ali.

Kepala PUSPENMA Kemenag RI Ruchman Basori menjelaskan, bahwa MoU ini untuk merespon bagaimana teman-teman yang akan menjadi Feeder Beasiswa seperti BIB Bangkit, Dana Abadi Pesantren, dan lainnya, mempunyai kepastian kemampuan untuk Bahasa Inggris yang baik. Sehingga bisa menembus standar LPDP dan standar-standar beasiswa internasional lainnya.

“Yang kedua kita juga perlu justifikasi supaya tidak aspal (Asli tapi palsu) ya, dalam keterangan-keterangan TOEFL-nya. Beberapa waktu lalu kita sudah memulai meneliti untuk memastikan tidak ada pemalsuan,” ucap Ruchman.

Selain itu, Ruchman juga menjelaskan bahwa pihaknya secara subtantif perlu melakukan peningkatan kualitas Bahasa inggris karena sesuai evaluasi, selama 2 tahun terakhir tidak ada rekrutmen beasiswa karena kelemahan Bahasa inggris. “Ternyata Kelemahan yang paling utama adalah Kemampuan Bahasa Inggris,” ucapnya.

Ia pun mengatakan bahwa pekan depan, PUSPENMA akan melakukan pementaan kemampuan Bahasa Inggris di 5 pusat bahasa di Indonesia, dengan peserta kurang lebih 300 orang. “Pendaftar per jam 10 tadi sudah ada 520 orang, Jadi kalau nanti Sampai jam 12 malam mungkin bisa sampai 600 Akan kita ambil 300,” terangnya.

Sementara itu, Direktur IIEF Diana Kartika merasa terhormat atas kerjasama yang akan dijalin ini. Diana menagatakan, sebagai pemegang lisensi tunggal untuk ujian bahasa inggris bersandar internasional di Indonesia, ia menilai TOEFL saat ini menjadi kebutuhan, baik bagi mencari kerja maupun beasiswa.

Selanjutnya, IIEF akan memetakan kemampuan Bahasa inggris yang akan mendaftar beasiswa di Kemenag. Supaya mendapatkan gambaran yang sangat menyeluruh mengenai kemampuan berbahasa Inggris dari teman-teman peserta dari berbagai macam biasiswa yang diberikan Kemenag.

Ia pun berharap kerja sama ini mampu memberikan dampak baik bagi generasi Indoensia kedepannya. “Mudah-mudahan ini menjadi landasan kerjasama yang lebih baik kedepannya,” ujarnya.

(Kontributor : Arif)

Bagikan

Baca Juga