Jakarta, 2 Oktober 2025 – Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PT. Taspen 2025, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof. Zudan meminta agar PT. TASPEN sebagai mitra kerja BKN untuk terus memperkuat layanan dengan berorientasi pada kebutuhan peserta, yakni berupa layanan pensiun bagi seluruh PNS.
Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah menyangkut besaran manfaat pensiun termasuk tunjangan hari tua, yang semestinya dapat ditingkatkan untuk mendorong kesejahteraan pensiunan atas dedikasi puluhan tahun bekerja sehingga bisa punya modal yang layak pasca-aktif, baik itu untuk usaha, tabungan, maupun modal instrumen lainnya.
Prof. Zudan juga menyinggung kelebihan skema single salary system sebagai salah satu upaya untuk memperkuat kesejahteraan ASN, dan menjamin kesinambungan hak pensiunan di masa depan.
Menurutnya, sistem gaji tunggal ini akan memberikan kepastian, keadilan, serta meningkatkan kesejahteraan ASN.
Untuk meningkatkan kesejahteraan pensiunan pegawai, Prof. Zudan mengingatkan agar Taspen dapat mengoptimalkan peran perusahaannya supaya keuntungan yang diperoleh lebih besar sehingga manfaat pensiun pegawai bisa lebih besar.
Selain itu, Taspen dapat melibatkan BKN dan Kementerian PANRB sebagai mitra kerjanya dalam mendesain kebijakan pensiun.
Ada empat harapan utama ASN dan pensiunan kepada Taspen, yaitu uang iuran harus aman, kesejahteraan tetap terjaga saat pensiun, manfaat iuran bisa dirasakan sejak masih aktif sebagai ASN, serta tersedianya informasi lengkap dan transparan terkait kondisi dana maupun perusahaan pengelolanya,” jelas Prof. Zudan dalam Rakernas bertajuk “Peran TASPEN untuk Membuat ASN dan Pensiunan Sejahtera dan Bahagia: Harapan Para ASN dan Pensiunan” yang berlangsung Selasa (30/09/2025) di Jakarta.
Tidak hanya itu, Prof. Zudan juga menegaskan pentingnya keamanan dana yang dikelola Taspen sebagai fondasi kepercayaan para pengguna layanan pensiun.
Oleh karena itu, la mengajak Taspen untuk terus memperkuat layanan dengan berorientasi pada kebutuhan peserta. Empat langkah utama yang ditekankan adalah meningkatkan layanan bagi peserta aktif dan pensiunan hingga mencapai zero complain dengan cara membuka ruang dialog bersama pemilik modal/owner, meningkatkan manfaat yang diterima peserta, memberikan kemudahan dalam pembayaran manfaat, serta memberikan kebebasan bagi peserta dalam memilih tempat pembayaran haknya.
Terakhir, Prof. Zudan mendorong Taspen memanfaatkan teknologi ASN DIGITAL Super Platform yang telah mengintegrasikan 47 layanan kepegawaian dengan rata-rata kunjungan mencapai 3 juta per hari. “ASN Digital dapat menjadi basis data yang lengkap dan mutakhir untuk mendukung layanan pensiun yang lebih cepat, akurat, dan transparan,” tutupnya.
(Kontributor: Arif)