oleh

Ketua dan Pengurus Korcab V DJAT, Dhuha dan Yasinan Sambil Gali Sejarah di Mesjid Cheng Ho Surabaya

   PB|Surabaya – Ketua Koordinator Cabang V Daerah Jalasenastri Armada Timur ( Korcab V DJAT) Ny. Herni Edi Sucipto beserta Pengurus Korcab V melaksanakan shalat  Dhuha dan Yasinan sambil menggali sejarah Laksamana Chang Ho sebagai salah satu penyebar agama Islam di Indonesia yang melegenda di Mesjid Cheng Ho, Surabaya, Kamis (17/2).
Menurut Ketua Korcab V, pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan selain untuk meningkatkan iman dan takwa kepda Allah SWT, juga dimaksudkan untuk menambah wawasan ibu-bu Jalasenastri Korcab V tentang sejarah perkembangan Islam di Indonesia ini. Diharapkan dengan mengetahui sejarah perkembangan Islam ini yang salah satunya di bawa Laksamana Cheng Ho ke Indonesia, ada nilai-nilai positif yang dapat diambil hikmahnya.
Hasan, salah seorang pengurus Mesjid Cheng Ho Surabaya ini- menjelaskan kepada ibu-ibu Jalasenastri bahwa Masjid Cheng Ho Surabaya sendiri, adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi di Jalan Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya. mengatakan bahwa masjid ini didirikan atas prakarsa para sespuh, penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.
Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama 15 Oktober 2001 bertepatan dengan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pembangunannya baru dilaksanakan 10 Maret 2002 dan baru diresmikan pada 13 Oktober 2002.
Masjid Cheng Ho, atau juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, ialah bangunan masjid yang menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma). Gedung ini terletak di areal komplek gedung serba guna PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa Timur Jalan Gading No.2 (Belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa), Surabaya. Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama. Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid.Selain Surabaya di Palembang juga telah ada masjid serupa dengan nama Masjid Cheng Ho Palembang atau Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang.
Nama masjid Chang ho lanjut Hasa, merupakan bentuk penghormatan pada Cheng Ho, Laksamana asal Cina yang beragama Islam. Dalam perjalanannya di kawasan Asia Tenggara, Cheng Ho bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, juga menyebarkan agama Islam.(dispenlantamal v|ra|red)
Bagikan

Baca Juga