oleh

Kodim 0801/Pacitan Menyatu dengan Komponen Masyarakat

PB|Pacitan – Bertempat di aula Kodim 0801/ Pacitan Jl. Letjen Suprapto Pacitan, Kodim 0801/Pacitan menyelenggaraan komunikasi sosial dengan komponen masyarakat di Wilayah kodim 0801/ Pacitan dengan tema ” melalui kegiatan penyelenggaraan komsos dengan komponen masyarakat, kita tingkatkan kemanunggalan TNI- Rakyat dan wawasan kebangsaan dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa yang diikuti sekitar 150 orang terdiri dari Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Mahasiswa, Pelajar dan Perwakilan Anggota Kodim 0801 Pacitan.

Kapten Inf Suyanto Danramil 0801/03 Arjosari mewakili Dandim 0801/Pacitan menyampaikan, Dari perkembangan jaman sekarang, banyak yang lupa tentang sejarah maka dari itu kami akan selalu memberikan wawasan kebangsaan kepada Generasi muda, agar generasi muda tidak melupakan sejarah. Maksud dan tujuan kegiatan ini kami mengajak kepada generasi muda toga/ tomas untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan dengan selalu meningkatkan wawasan kebangsaan kepada generasi muda kita agar tidak melupakan sejarah dan jasa Para pahlawan karena Bangsa yang besar Bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Dalam kegiatan Penyelenggaraan komsos dengan komponen masyarakat di Wilayah kodim 0801/ Pacitan Ta. 2017 tersebut selain untuk mempererat Komponen masyarakat dengan Kodim 0801Pacitan juga di serahkan tali asih secara simbolis dari Danramil 0801/03 Arjosari kepada Perwakilan Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda dan Mahasiswa. Selanjutnya Drs.H Suharyanto,MM Kepala Bakesbagpol Pacitan sebagai Pemateri Bela Negara menyampaikan :

Marilah kita selalu berdoa untuk Bangsa dan Negara agar selalu diberikan ke keamanan, kedamaian karena NKRI merupakan harga mati kami juga mengungcapkan terima kasih banyak kepada Kodim 0801/ Pacitan yang telah memberikan waktu kepada kami untuk menyampaikan materi Bela Negara. Bangsa Indonesia merupakan kumpulan dari 500 lebih suku Bangsa itu yang membedakan Bangsa Indonesia dengan Bangsa lain karena kemajemukannya Indonesia terkenal dengan budaya ketimurannya sebagai Bangsa yang ramah walaupun berbeda-beda suku agama tetap bersatu. Kita kembali ke sejarah masa lalu karena Bang yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya sekarang banyak orang yang memutar balikan fakta sehingga klo dibiarkan akan membuat generasi muda kita menjadi bingung dan bimbang.

Untuk itu ini merupakan tugas kita untuk selalu memberikan wawasan kebangsaan kepada kepada generasi muda karena generasi muda merupakan komponen2 yang sangat penting sebagai penerus perjuangan Bangsa. Tanda-tanda kehancuran Bangsa dan Negara bisa dilihat dari konflik elit politik yang berkepanjangan, krisis ekonomi yang tidak terselesaikan, bangkitnya semangat tribalisme yang berlebihan, pudarnya wawasan kebangsaan dan Nasionalisme, tidak berperannya ideologi sebagai pemersatu Bangsa, hancurnya soliditas Angkatan bersenjata.

Bagaimana dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia kesatuan lebih menonjol ketimbang persatuan, penyelesaian permasalahan sosial politik tidak tuntas yang akan membuat demonstrasi anarkis, kesatuan dan kesopanan sebagai ciri dan nilai2 luhur bangsa tidak lagi membanggakan, hukum menjadi barang dagangan yang dapat diperjualbelikan. Tujuan bela Negara menanamkan sikap dan perilaku cinta tanah air bagi setiap WNI dan rela berkorban bagi bangsa dan Negara sesuai dengan nilai-nilai yang dijiwai kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara.

Bela Negara secara non-fisik meningkatnya kesadaran berbangsa dan bernegara termasuk menghayati arti demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak, menanamkan kecintaan terhadap tanah air melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat, berperan aktif dalam memajukan Bangsa dan Negara dengan berkarya nyata (bukan retorika), meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/ undang-undang dan menjunjung tinggi HAM, pembekalan mental spiritual dikalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh2 budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan Bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Allah SWT melalui ibadah sesuai agama/ kepercayaan masing-masing. Kenapa Negara harus dibela karena negara layaknya seperti mahluk hidup mula2 ia tidak ada , ada terus berkembang lkemudian mati agar tetap hidup maka dari itu kita harus membelanya ( melindungi)  dari segala macam bentuk ancaman yang akan meronrong kedaulatan Negara.

Kapten Kav Dadut Setyawan Danramil 0801/07 Ngadirojo dalam materinya tentang menyikapi bangkitnya komunisme di Indonesia  menyampaikan mengingatkan kembali tentang penghianatan PKI/Kaum komunis di Indonesia bila menemukan sampaikan informasi ada indikasi bangkitnya/ balatkom dan adanya kegiatan program nyata dari kelompok eks PKI bergerak kembali. Tujuannya agar semua komponen Bangsa tetap paham dan waspada terhadap eks PKI serta dapat bersikap dan mengambil langkah terhadap bangkitnya kembali faham/ajaran dan gerakan PKI dengan muka baru di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh komponen Bangsa dalam mencegah bangkitnya faham komunisme adalah agar selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari pengaruh ideologi komunisme, meningkatkan pemahaman kembali terhadap nilai2 yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi Negara, meningkatkan wawasan kebangsaan agar terwujudnya rasa kesatuan dan persatuan Bangsa, meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai kekuatan yang dahsyat dan sudah teruji keampuhannya dalam menghadapi berbagai ancaman di masa lalu, membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah hidupnya kembali komunis melalui diskusi/ seminar di berbagai kalangan masyarakat, mewaspadai eks Tapol/ Napol  G.30s/PKI dan kegiatannya. Rencana kami akan selalu mensosialisasikan kegiatan wawasan kebangsaan sampai ke desa-desa agar masyarakat selalu peka terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat.(sarwoono|red)

Bagikan

Baca Juga