oleh

Kodim Dan Forpimda Kediri Gelar Apel Besar Kebhinnekaan Cinta Damai

15-11-2016-apel-besar-kebhinekaan-1 PB | Kediri – Kodim 0809/Kediri bersama Polresta / Polres Kediri, dan Pemkab / Pemkot Kediri, menggelar Apel Besar Kebhinnekaan Cinta Damai yang dilangsungkan di 2 tempat sekaligus secara serentak. Apel Besar Kebhinnekaan Cinta Damai ini juga melibatkan Linmas, FKPPI, Saka Wira Kartika (Pramuka), Pelajar, dan Satpol PP Kota / Kabupaten Kediri, Selasa (15/11/2016) .15-11-2016-apel-besar-kebhinekaan-6
Apel besar kebhinnekaan cinta damai yang terpusat di Kota Kediri, ditempatkan di halaman Pemkot Kediri dan sebagai inspektur upacara ialah Walikota Kediri, Abdullah Abubakar, sedangkan yang terpusat di Kabupaten Kediri, ditempatkan di stadion chanda birawa dan sebagai inspektur upacara ialah Bupati Kediri, Hj.Haryanti Sutrisno. Disamping itu, kedua apel besar tersebut juga mengundang beberapa tokoh lintas agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang berpengaruh yang ada di Kota dan Kabupaten Kediri.15-11-2016-apel-besar-kebhinekaan-12
Walikota Kediri meminta semua pihak ,untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan dalam satu asumsi dan satu persepsi, diantara segala argumen yang berbeda-beda, tetapi satu fokus yang tertuju pada Bhinneka Tunggal Ika, tetap harus menjadi dasar dalam aktifitas kehidupan sosial. Selain itu, kondisi sosial dan geografis yang ada di Kota Kediri, juga mengambil peran penting dalam membangun masyarakat yang beradab dan memiliki pondasi yang kuat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban serta kenyamanan bagi warga Kota Kediri.
 
Demikian juga Bupati Kediri, mengharapkan seluruh warga Kabupaten Kediri untuk tidak mudah terpancing atau terprovokasi dari isu-isu atau statement  yang bersumber dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan ingin memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa. Kebersamaan dalam keberagaman mutlak dan absolut menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dan di Kabupaten Kediri pada khususnya.15-11-2016-apel-besar-kebhinekaan-9
Pabung Kodim Kediri, Mayor Inf Puguh Jatmiko juga mengingatkan, agar tidak terjadi lagi aksi terorisme atau radikalisme di tanah air, dan tragedi “Bom Samarinda”, diharapkan menjadi peristiwa yang terakhir kalinya dari rentetan catatan kelam negeri ini. Pancasila dan UUD 1945 adalah mutklak menjadi dasar kehidupan bangsa Indonesia, dan bagi siapa yang menolaknya, dipersilahkan keluar dari NKRI.
 
Ditempat yang berbeda, Kasdim Kediri, Mayor Inf Joni Morwantoto juga berharap, tidak ada lagi Intan-Intan (nama korban bom samarinda) yang menjadi korban dari orang-orang yang berakal tidak waras diantara sekian banyak orang yang berakal waras. Negara ini terdiri dari sekian ratus suku dan bahasa (daerah), keberagaman atau kemajemukan tidak bisa lepas dari sejarah maupun latarbelakang historis bangsa ini, sangatlah naif dan munafik bila ada pihak-pihak yang mempertentangkan Bhinneka Tunggal Ika. (Penrem 082/CPYJ|red)
Bagikan

Baca Juga