PB | Batu – Sebanyak 1300 Prajurit dan PNS TNI dari wilayah Korem 083/Baladhika Jaya dan jajaran Bapras Korem 083/Baladhika Jaya melaksanakan Upacara dalam rangka memperingati HUT TNI Ke-71 bertempat di Lapangan Brantas – Batu. Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Wachid Apriliyanto. Upacara ini dihadiri oleh Danlanal Malang, Wakil Walikota Batu, Komandan Kodim 0818/Kab. Malang-Batu, Komandan Kodim 0819/Pasuruan, Komandan Kodim 0833/Kota Malang dan Pejabat Forkopimda di wilayah Malang dan Batu (5/10).
Perayaan kali ini dilaksanakan secara sederhana dengan mengusung pertunjukan seni dan mengangkat kearifan lokal budaya, seperti baca puisi, cipta lagu, tarian daerah setempat dan mengadakan kegiatan sosial bedah rumah, operasi katarak dan pengobatan massal yang semua itu merupakan wujud kepedulian TNI kepada Rakyat. Oleh karena itu, tema pokok pada kegiatan HUT Ke- 71 ini adalah “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.
Dalam sambutan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dibacakan oleh Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Kolonel inf Wachid Apriliyanto menyampaikan bahwa kekuatan TNI yang bersandar kepada rakyat merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa untuk turut serta dalam bela Negara. Kedekatan dan kebersamaan TNI Rakyat merupakan inti dan pusat kekuatan (Center Of Gravity) dari system pertahanan semesta yang kita anut. Selama ini TNI telah dan akan terus memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan Negara baik melalui operasi militer perang (OMP) ataupun operasi militer selain perang (OMSP). Khususnya dalam tugas OMSP, yang masih melekat diingatan kita adalah keberhasilan TNI melaksanakan operasi Tinombala dalam rangka menumpas aksi terorisme. Sedangkan dalam pelaksanaan tugas luar negeri, prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan PBB cukup berhasil karena selain dapat berbaur dan diterima keberadaannya oleh masyarakat setempat juga menjadi contoh dari pasukan perdamaian lainnya karena TNI selalu menjunjung tinggi kearifan lokal dimanapun prajurit TNI berada.
Kemudian kepada setiap prajurit dan PNS TNI dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi karena tugas adalah kehormatan, harga diri sekaligus kebanggaan. Tindakan negatif sekecil apapun akan mengganggu bahkan merusak jati diri TNI, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.(penrem-083/red)