

Kasal dalam amanatnya mengatakan bahwa untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia, TNI Angkatan Laut akan memberangkatkan KRI Bima Suci – 945 dalam satuan tugas (Satgas) Kartika Jala Krida (KJK) 2019, Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke 66. hal ini merupakan langkah nyata TNI dalam hal ini TNI Angkatan Laut dalam mengimplimentasikan peran diplomasi maritim indonesia kepada dunia (Diplomasi For Indonesia Global Maritime Fulcrum).
Dalam kesempatan tersebut, Kasal mengucapkankan terimakasih kepada negara – negara sahabat yang telah mendukung putra putri taruna TNI Laut dalam belajar dengan kapal latih KRI Bima Suci, terutama negara-negara yang nantinya kan di singgahi diantaanya Philifina, Jepang, Korea Selatan, China, Brunai Darusalam, Malaysia, Thailand Myanmar, dan Australia.”Mari kita wujudkan dan kita tingkatkan persahabatan hubungan baik dengan negara sahabat diantaranya negara – negara Asia Tenggara, Asia Timur dan Australia,” terangnya.
Menurutnya, Satgas KJK 2019 merupakan suatu bentuk kegiatan untuk menjaga stabilitas keamanan bidang maritim, sebagai bentuk sarana diplomasi politik dan diplomasi maritim, sebagai komponen pertahanan negara dalam bidang maritim.
Program wajib kurikulum Taruna Taruni AAL dengan kegiatan Muhibah ke negara – negara yang di tuju lanjutnya, merupakan bentuk upaya dalam menjaga hubungan antar negara dan mengaplikasikan ilmu navigasi kelautan secara nyata di lapangan.
Satgas KJK akan melakukan pelayaran selama 96 hari dengan rute Surabaya, Manila, Osaka, Busan, Shanghai, Brunai, Lumut, Phuket, Rangon, Padang, Tanjung Benoa, Darwin dan Surabaya. Selain 103 taruna AAL, terdapat 10 orang Kadet dari negara sahabat. Yaitu Kadet dari Malaisya dan Australia. Kadet Malaysia akan mengikuti pelayaran KJK dari Brunai Darusalam hingga Lumut, sementara itu Kadet Australia akan mengikuti pelayaran dari Benoa Bali menuju Darwin. (dispen lantamal V|red|noven)