Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama PT. Pos Indonesia menerbitkan Prangko Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia Tahun 2024.
Direktur Pos Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Gunawan Hutagalung menilai penerbitan prangko memiliki arti penting sebagai bagian perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
“Penerbitan prangko sangat penting bagi kita semua, karena akan menunjukkan bahwa dalam sejarah Indonesia, kita sudah dikunjungi oleh Bapak Paus. Sekarang di-frame lagi dalam prangko,” ungkapnya dalam Peluncuran Prangko Kunjungan Paus Fransiskus di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga Jakarta Pusat, Senin (02/09/2024).
Menurut Direktur Gunawan Hutagalung, Kementerian Kominfo melakukan perubahan e-katalog Prangko Indonesia Tahun 2024 untuk memasukkan agenda kunjungan Paus Fransiskus sebagai salah satu tema terbitan prangko tahun ini.
“Penerbitan prangko seri harus ditetapkan Pak Menteri, sehingga Pak Menteri sangat mengapresiasi atas upaya mengabadikan kunjungan Paus Fransiskus dengan mengubah katalog tahun 2024,” tuturnya.
Tahun ini merupakan momen ketiga, kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan ke Indonesia. Ketika kunjungan Paus Yohanes Paulus II Tahun 1989, Kementerian Kominfo dan PT. Pos Indonesia juga menerbitkan prangko.
“Dan prangko itu sampai dengan sekarang masih ada di Pos Indonesia dan di Kominfo juga masih ada. Dan termasuk prangko yang berharga dari sekian seri penerbitan prangko,” ungkapnya Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Kominfo.
Direktur Gunawan Hutagalung mengapresasi Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) dan PT. Pos Indonesia yang telah terlibat dalam penerbitan prangko kunjungan Paus Fransiskus. Lebih lanjut, ia berharap semua pihak dapat memperoleh manfaat atas penerbitan prangko ini.
“Tim Pokjanas sudah memastikan pelepasan hak dan legalitas dari prangko ini agar bisa digunakan untuk perposan dan filateli. Dan nantinya setelah prangko ini terbit, maka Kemudian PT. Pos Indonesia akan mendistribusikan ke seluruh dunia. Jadi nanti kita akan menemukan prangko ini ada di belahan dunia lain. Dan jadi penanda Indonesia pernah menerima kunjungan Bapak Paus,”
Tema Faith, Fraternity and Compassion
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyatakan prangko yang diterbitkan memiliki arti penting karena memiliki tema khusus Faith, Fraternity and Compassion atau Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa.
“Saya yakin bahwa tema itu bukan hanya tema yang berlaku untuk Gereja Katolik Indonesia tetapi juga untuk seluruh bangsa kita,” ungkapnya.
Menurut Uskup Agung Jakarta, tema sajian prangko sesuai dengan konteks kehidupan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat religius. Apalagi jika prangko tersebut akan tersebar ke seluruh dunia akan dapat menyebarluaskan semangat yang sama.
“Bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang warga negaranya religius. Kita juga dikenal sebagai bangsa yang hidup sebagai sesama saudara dengan segala macam keragaman itu. Dan buahnya adalah bela rasa, solidaritas antar sesama warga bangsa dalam perjalanan kita menuju cita-cita kemerdekaan,” jelasnya.
Ketua Panitia Nasional Kunjungan Paus Fransiskus Ignatius Jonan menyampaikan terima kasih atas penerbitan prangko Kunjungan Paus Fransiskus. Menurutnya, penerbitan prangko itu tidak hanya dikhususkan bagi umat Katolik, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.
“Terimakasih antusiasnya. Penerbitan prangko ini bukan khusus untuk umat Katolik, tetapi untuk memori atau kenang-kenangan bagi kita Bangsa Indonesia atas kunjungan Bapak Paus Fransiskus di tahun 2024 ini,” ungkapnya.
Dalam peluncuran prangko hadir Ketua Umum Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) Fadli Zon, Wakil Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta sekaligus Sekretaris Panitia Kunjungan Paus Fransiskus 2024 Romo Thomas Ulun Ismoyo, SJ dan Kepala Paroki Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Jakarta Romo Hani Rudi Hartoko, SJ. (Red/Rafi)