oleh

KRI DR.SOEHARSO-990 DUKUNG GELADI PARSIAL SATGAS PENGAMANAN DAN EVAKUASI BENCANA

PB|Nusa Dua – Geladi Parsial Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam. Kali ini TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali melaksanakan latihan penanggulangan bencana yang berlangsung di Perairan Nusa Dua, Bali. Kamis (12/04/2018).   
Pelaksanaan geladi parsial pengamanan dan evakuasi bencana alam dalam rangka menyambut hari Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada tanggai 26 April 2018 merupakan tindak lanjut dari sosialisasi HKB tahun 2018 yang berlangsung beberapa waktu lalu di Nusa Dua Bali dan dihadiri lebih dari 200 orang perwakilan berbagai elemen masyarakat, Kementerian/Lembaga (K/L), Unsur Pemerintah Daerah, Jajaran TNI, POLRI, Kalangan Dunia Usaha, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata, Asosiasi Perhotelan, Kalangan Perguruan Tinggi, Organisasi/ LSM/NGO, dan Media Massa serta Unsur Masyarakat lainya.
Pada kesempatan ini, kegiatan geladi parsial pengamanan dan evakuasi bencana alam dilaksanakan untuk latihan pelaksanaan pengamanan dan evakuasi dalam rangka mengantisipasi terjadinya Bencana Ala. Dalam melaksanakan Geladi Parsial ini Satgas melaksanakan koordinasi dengan BNPB dan BPBD Provinsi Bali. Satgas Geladi Parsial Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam tersebut melatih kesiapan unsur-unsur Satgas dalam melaksanakan pengamanan dan evakuasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam melalui jalur laut. “Agar mendapatkan hasil yang optimal, perlu dilatihkan dari berbagai pihak terkait untuk bersama-sama dan bersinergi melaksanakan kerjasama dan saling mengisi kekurangan yang ada”, jelas Komandan Satuan Kapal Amfibi (Dansatfib) Koarmatim Kolonel Laut (P) Sawa, S.E., M.M. selaku Dansatgas.
Dalam geladi parsial ini Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) melibatkan kapal bantu rumah sakit yaitu KRI dr. Soeharso – 990 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Alfred Daniel Matthews, Lanal Denpasar, Landing Craft Unit (LCU), Helikopter, Sea Rider, Perahu Karet dan lain-lain. Tiga landasan Heli telah disiapkan dengan jarak tempuh sekitar 3 menit dari KRI dr. Soeharso – 990, yaitu Helipad Paninsula yang tepat berada di bibir Pantai, Lapangan Hotel St. Regis yang berada 50 meter dari bibir pantai dan Lapangan Lagoon yang berjarak 1 km dari bibir pantai.
Skenario yang diterapkan dalam Geladi Parsial Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam ini yaitu melaksanakan evakuasi dari tempat berkumpul menggunakan LCU, Sea Rider, Perahu Karet, maupun Helikopter menuju ke KRI dr. Soeharso – 990 dengan waktu kurang dari 20 menit. Kegiatan Geladi Parsial ini dipusatkan di pantai dan Perairan Nusa Dua, Bali. Kegiatan dilakukan untuk membuktikan bahwa BNPB, BPBD Provinsi Bali dan Satgas Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam siap menanggulangi akibat bencana yang terjadi, khususnya untuk pelaksanaan Annual Meeting IMF WB pada bulan Oktober 2018 mendatang.
Geladi Parsial Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam yang berlangsung tanggal 11 – 13 April 2018 tersebut diinisiasikan oleh BNPB untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana. Diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan kerjasama antara seluruh lapisan masyarakat karena penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama.
BNPB menargetkan partisipan Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2018 mencapai 25 juta orang dari seluruh Indonesia. Di mana pada tanggai 26 April, diharapkan dilaksanakan latihan penanggulangan bencana mandiri secara serentak oleh seluruh lapisan masyarakat Khususnya di Bali, BNPB berharap adanya partisipasi aktif mulai dari keluarga, wisatawan, perkantoran, perhotelan serta tempat-tempat publik Iainnya. Sebagai langkah menuju bangsa yang tangguh menghadapi bencana.(Dispenarmatim|Ivan|red)
Bagikan

Baca Juga