

KRI Sultan Hasanuddin-366 yang merupakan jajaran Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmatim pada peran tempur menembak dengan meriam 76 mm sebelum melaksanakan penembakan melaporkan kepada kapal towing target bahwa di jarak 3 nm dari target aman dari sasaran, selanjutnya meyakinkan bahwa kapal penarik dan sasaran tertangkap di radar dengan baik, memastikan posisi kapal penarik dan sasaran positif melalui identifikasi visual.
Selain itu, penembakan dilaksanakan setelah komfirmasi dari ocs. Daftar latihan tersebut juga dilaksanakan ADEX pertahanan udara, OTHT EXERCISE deteksi jarak jauh, NSIC publikasi malam, GUNNEX penembakan bahaya udara dan permukaan dan BOAT TRANSFER pertukaran personil, serta CASEX yaitu deteksi kapal selam dan diakhiri dengan PHOTOEX poto dari pesawat udara serta ENCOUNTEREX yaitu Gunnex bahaya udara dan bahaya permukaan.(dispenarmatim/ivan/red)
