Surabaya – Jumat, 18 April 2025, Suasana di lahan pertanian Jl. PDAM RT 04 RW 02 Kelurahan Balasklumprik pagi itu tampak hidup. Petani dari Poktan Makmur bergotong royong memanen padi, sementara di sisi lain, truk dari Bulog sudah bersiap menerima hasil panen. Di tengah aktivitas itu, tampak sosok Babinsa Kelurahan Balasklumprik, Sertu Kristoforus Laya, ikut turun tangan, memastikan seluruh proses berjalan lancar.
Panen kali ini berasal dari lahan milik Bapak Misran, seluas ±300 meter persegi. Meski tak luas, hasilnya luar biasa: 1,377 ton gabah jenis IRPARI 32 berhasil dikumpulkan secara manual. Seluruh hasil panen langsung diserap oleh Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
“Senang rasanya panen kali ini bisa langsung terserap. Terima kasih kepada Babinsa yang sejak awal tanam selalu mendampingi kami,” ungkap Pak Misran, tersenyum di tengah tumpukan karung gabah.
Pendampingan oleh Babinsa bukan sekadar simbol kehadiran, tapi juga wujud nyata dukungan terhadap ketahanan pangan. Sertu Kristoforus memastikan semua berjalan tertib, transparan, dan menguntungkan bagi petani. “Kami hadir untuk memastikan hasil kerja keras petani tidak sia-sia. Panen terserap, harga stabil, dan semangat bertani tetap hidup,” ujarnya.
Program Serapan Gabah Petani (Sergap) yang dijalankan Bulog menjadi harapan besar bagi petani kecil seperti di Balasklumprik. Dengan dukungan TNI di lapangan, distribusi hasil panen tak lagi menjadi momok, melainkan jembatan menuju kesejahteraan.
Langkah kecil dari sawah seluas 300 meter ini adalah bukti bahwa ketahanan pangan tak hanya dibangun dari kebijakan besar, tapi juga dari peluh dan kerja sama di akar rumput. Dan dari Balasklumprik, semangat itu terus tumbuh, satu karung padi dalam satu waktu.
(Pendim0830|sugeng)