oleh

LATIHAN OPERASI HANTAI TAHUN 2017 RESMI DITUTUP

PB|Surabaya – Latihan Operasi Pertahanan Pantai (Ops Hantai) tahun 2017 yang di gelar di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) secara resmi ditutup oleh Wakil Kepala Pengawas dan Pengendali (Wakawasdal) Ops Hantai, Kolonel Laut (P) Retiono Kunto, S.E. yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Amfibi (Dansatfib) Koarmatim, bertempat di Pusat Latihan Kapal Perang  Koarmatim (Puslat Kaprang) Kolatarmatim, Ujung Surabaya. Senin (08/05/17). Latihan Operasi Pertahanan Pantai (Ops Hantai) dilaksanakan selama 7 hari, yang telah berlangsung mulai tanggal 02 Mei 2017 sampai 08 mei 2017 yang terpusat di Puslat Kaprang Koarmatim mengangkat tema latihan, “Koarmatim melaksanakan latihan operasi pertahanan pantai di Wilayah Timur Indonesia dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut”.

Dalam amanat Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI AL (Kadisopslatal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Didik Setiyono, S.E., M.M., yang dibacakan oleh Wakawasdal menyampaikan bahwa, latihan Opshantai merupakan salah satu latihan yang sangat penting dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit, khusunya dalam meningkatkan kemampuan menyelenggarakan operasi pertahanan pantai yang dilaksanakan di bawah Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Opshantai yang terdiri dari TNI AL sebagai kekuatan inti dengan melibatkan komponen TNI AD dan Komponen TNI AU yang diselenggarakan dalam rangka menggagalkan operasi amphibi musuh pada daerah pantai tertentu diwilayah NKRI.

Maka dari itu keberhasilan pelaksanaan operasi tidak terlepas dari siklus pembinaan latihan yang terencana, terarah, terpadu dan terus menerus dan salah satu tujuan dari latihan adalah meningkatkan profesionalitas prajurit dan Satuan sehingga mampu menjadikan prajurit TNI Angkatan Laut yang terlatih, terampil dan serta profesional. Diakhir amanat Kadisopslatal berharap sasaran latihan dapat tercapai diantaranya tingkat kemampuan dan Profesionalisme Prajurit Koarmatim dalam pelaksanaan Opshantai, terwujudnya pemahaman mekanisme Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) pada pelaksanaan Opshantai, serta terbentuknya dan terjalin koordinasi dan kerjasama antar personel yang terkait dalam pelaksanaan tugas Opshantai.

Dalam kaji ulang dan evaluasi tersebut, Latihan Opshantai tahun 2017 berhasil meraih nilai 85,40. Wakawasdal dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan kepada para peserta latihan bahwa, “Opshantai merupakan operasi gabungan yang ada di komando gabungan artinya akan lebih bagus lagi apabila pelaku latihan memahami filosofi pertahanan pantai sehingga doktrin ini dapat menjiwai pelaksanaan latihan”, ujarnya. Hadir dalam acara penutupan tersebut, Dankolatarmatim Kolonel Laut (P) Oc. Budi Susanto, S.H., M.Si., Dansatrolarmatim Kolonel Laut (P) Haris Bima Bayu Seto, Dansatbanarmatim Kolonel Laut (P) Singgih Sugiarto, S.T., Dansatlinlamil Surabaya Kolonel Laut (P) Aries Cahyono, S.E., para Asisten Danlantamal wilayah Timur, Tim Evaluasi dari Mabesal dan Kormar, Tim Penilai dari Kolatarmatim, serta para peserta Latihan Opshantai tahun 2017.(dispenarmatim|mansul|ivan|red)

Bagikan

Baca Juga