Binjai – Tim Riset Sosial Satuan Latihan (Risos Satlat) -2 Hiu melanjutkan kegiatan riset untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penyusunan makalah dan pembuatan aplikasi “Go-Binjai” untuk mempermudah masyarakat mengakses informasi tentang Kota Binjai, terutama bidang pariwisata dan UMKM.
Sebelum memulai kegiatan terjun langsung mengunjungi para pelaku UMKM di lapangan, tim Risos Satlat-2 Hiu yang terdiri dari gabungan Taruna AAL, Akmil, AAU, Akpol dan mahasiswa STIA JM Tanjung Pura, didampingi Kapten Laut (P) Rizky Windu sebagai Perwira Risos diterima oleh Kadis Koperasi dan UMKM Pemko Binjai di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Selasa (13/4).
Disini para taruna dan mahasiswa tim Risos mendapatkan pengenalan dan penjelasan dari Kadis Koperasi dan UMKM Pemko Binjai, mengenai perkembangan dan kondisi terkini UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Kota Binjai.
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut beberapa perwakilan pelaku UMKM Kota Binjai untuk memperkenalkan produk mereka, antara lain Bandrek Jahe Merah WD Anugerah dan Komunitas UMKM Finka Mekar Jilena (FMJ).
Komandan Satlat (Dansatlat) Hiu, Mayor Marinir Rismanto Manurung M.Tr.Opsla. mengatakan, dalam kesempatan ini para peserta Latsitardanus Satlat Hiu dapat berinteraksi secara langsung dengan para pelaku UMKM untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan makalah. Tak lupa, mereka juga diizinkan mencicipi produk Bandrek Jahe Merah produksi WD Anugerah dan Mie Ayam 3 warna andalan dari FMJ yang sehari-hari berjualan menggunakan Food Truck di lapangan Merdeka, Binjai.
Usai pertemuan lanjutnya, Tim Risos terjun ke lapangan untuk bisa mendatangi para pelaku UMKM dan melaksanakan observasi secara langsung. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Rumah Kreatif Ellen di Tandam, Binjai Utara.
Berbagai macam kerajinan tangan diproduksi dan dipasarkan disini mulai dari gantungan kunci, hiasan meja, assesoris sampai dengan tas tangan diproduksi secara handmade disini. Ellen sendiri merupakan pemilik sekaligus perintis usaha ini, berawal dari hobi sampai dengan dapat memproduksi secara rutin dan memasarkannya.
Lokasi UMKM selanjutnya adalah Manisan Halua Andini di Limau Sundai, Binjai Barat. Manisan sendiri adalah salah satu makanan yang wajib ada apabila masyarakat mengadakan acara di wilayah Sumatera Utara.
Berbagai manisan buah dibuat disini dan bahan-bahan yang digunakan semuanya menggunakan bahan alami tanpa bahan kimia. Proses pembuatannya juga masih menggunakan peralatan-peralatan yang sederhana. Namun begitu pemasaran manisan ini secara rutin terkirim di seluruh Sumatera.
Menurutnya, melalui kegiatan ini para taruna dan mahasiswa dapat mengetahui kondisi dan permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM di lapangan. Diharapkan melalui kegiatan Riset Sosial ini dapat membantu dan memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Binjai dalam menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional dengan terus mengembangkan UMKM yang tersebar di kota Binjai.
(Arif|bagpen AAL)