Nusa Dua – Indonesia memiliki wilayah geografis yang dikelilingi oleh “Ring Of Fire” yang berpotensi rawan terkena bencana alam. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di belahan negara lainnya. Untuk merumuskan upaya penanggulangannya, TNI AL menggandeng puluhan negara peserta 5TH MNEK 2025, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Lesson From Expert (LSE) & Subject Matter Expert Exchange (SMEE).
Acara ini dipimpin oleh Komandan Guspurla Koarmada II Laksma TNI Amrin Rosihan dan dihadiri oleh tiga ABK dari setiap masing-masing kapal perang asing, bertempat di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali. Rabu (19/2).
Pada kesempatan tersebut, BNPB, Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan serta Kadiskumlater Diskumal memapaparkan hal-hal yang menjadi urgensi untuk perumusan aksi cepat tanggap dalam menghadapi bencana di suatu daerah. Dalam paparannya, Direktur Hukum, Organisasi dan Kooperasi BNPB Ibu Irma Dewi Rimayati menyampaikan mekanisme dan peran Indonesia dalam menangani bencana di luar negeri seperti gempa bumi di Suriah dan Turki pada tahun 2023 lalu.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Bapak Rachmat Kaimuddin menjelaskan bagaimana tahap-tahap pembangunan infrastruktur dan rehabilitasi untuk merecovery pasca terdampak bencana dengan 5 aspek yaitu “Lahan pemukiman, Infrastruktur, Sosial, Ekonomi, dan Intersektoral”.
Dalam paparannya, Kasubdiskumlater Diskumal Kolonel Laut (H) R. Ronting mengatakan bahwa TNI AL memainkan peran krusial pada penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Kerja sama maritim yang dijalin oleh TNI AL dan negara sahabat adalah kunci untuk meningkatkan kolaborasi dalam menangani bencana alam.
“Melalui peran TNI AL dalam hal penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan, kerja sama maritim dan menjadi pilar vital untuk menjaga stabilitas keamanan regional. Meskipun terdapat tantangan yang dihadapi, kesamaan visi dan kolaborasi yang erat antar negara akan berdampak positif dan berkelanjutan di masa depan. Khususnya dalam penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan,” Ujarnya.
Selain paparan dari BNPB, Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, dan Kadiskumlater Diskumal, Delegasi Australia Commander Alisha Withers juga memaparkan seputar dampak penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan dalam perspektif wanita.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menekankan bahwa TNI AL harus dapat mewujudkan sinergitas dengan negara sahabat melalui kerja sama internasional dalam rangka penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
(Dispenal|Nasario|red)