Puncak, Papua — Di tengah sunyinya belantara Papua, sebuah aksi kemanusiaan kembali menegaskan bahwa prajurit TNI tak hanya ahli di medan pertempuran, tapi juga menjadi pelita harapan bagi rakyat di pelosok negeri. Kali ini, Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti melalui Pos Pintu Jawa melaksanakan kegiatan teritorial berupa pengobatan kepada salah satu warga Kampung Wombru, Distrik Mage’Abume, Kabupaten Puncak.
Pasien bernama Diku, menderita luka serius di bagian kakinya. Di daerah yang jauh dari akses fasilitas medis modern, luka semacam itu bisa menjadi ancaman besar. Namun berkat kehadiran para prajurit di Pos Pintu Jawa, Diku tak perlu berjalan jauh ke pusat kesehatan. Petugas kesehatan Satgas dengan sigap menangani lukanya.
“Saya kira harus ke dokter di kota, tapi ternyata di sini juga ada ‘dokter berseragam’. Mereka cepat dan tahu caranya,” ungkap Diku sambil tersenyum, rasa sakit di kakinya perlahan tergantikan oleh rasa syukur.
Komandan Pos Pintu Jawa, Letda Inf Risal, menyampaikan bahwa pelayanan kepada masyarakat merupakan bagian dari komitmen mereka selama bertugas di tanah Papua.
“Ini bukan hanya tentang tugas, tapi tentang kemanusiaan. Ketika kami bisa membantu mengobati luka warga, maka di situ kami merasa tugas kami lebih bermakna. Kesehatan adalah hak setiap warga, dan kami hadir untuk menjembatani itu,” tegas Letda Risal.
Kehadiran Satgas Yonif 700/WYC di daerah perbatasan tidak hanya memperkuat pertahanan negara, tetapi juga mempererat jalinan cinta dan kasih antara TNI dan rakyat. Di balik senjata, mereka membawa harapan—bahwa siapa pun, di mana pun, berhak mendapatkan pertolongan.
(Kontributor : Rafi)