oleh

MAHASISWA UNSOED SANGAT BERPERAN DALAM.TMMD REG. KE-97 KODIM 0703/CILACAP

mahasiswa_unsoed_sangatPB | Cilacap –  Kehadiran Mahasiswa UNSOED dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reg. Ke-97 Kodim 0703/Cilacap sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat Desa Mekarsari, yakni menyumbangkan pikiran dan tenaga demi tercapainya kehidupan masyarakat yang sehat melalui gizi yang seimbang, Jumat (14/10)

Mahasiswa Unsoed di sela-sela kegiatan penyuluhan gizi seimbang di rumah Badarrudin Rt.06/01 Dusun Sawangan Desa Mekarsari tengah dikerumuni puluhan ibu-ibu muslimatan . Ada ibu-ibu yang membawa anak balita dan ada juga ibu-ibu yang sedang mengandung.

Puluhan ibu-ibu muslimatan itu antusias mendengarkan sosialisasi tentang gizi seimbang. Tidak hanya itu, ibu ibu yang hadir juga tidak ingin ketinggalan untuk turut menanyakan tentang kadar gizi seimbang. Kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang itu salah satu kegiatan yang sangat penting dilakukan. Organisasi yang di dalamnya tidak hanya ahli gizi lulusan sekolah gizi saja, tapi juga masih ada yang berstatus mahasiswa dan ada simpatisan yang bukan lulusan ilmu gizi.

“Penyuluhan sudah sering kita lakukan ke masyarakat dan anak-anak sekolah. Bahkan, pada TMMD Reg. Ke-97 ini akan kita tingkatkan lagi,” kata Evi Abriliani di dampingi rekan rekan Mahasiswa Unsoed semester tujuh. Berdasarkan hasil riset kesehatan, tingkat orang yang mengalami over weigth dan obesitas cukup tinggi di Cilacap. “Hal itu dikarenakan makan terlalu banyak, sedangkan aktivitas kurang. Kondisi ini harus diperbaiki. Apalagi tingkat stanting (orang pendek) itu tinggi sekali. Bayangkan saja, kalau banyak orang yang pendek maka 40 tahun ke depan orang dewasanya pendek-pendek.

Nah, orang pendek itu risiko gemuknya sangat besar. Kalau gemuk, risiko penyakit generatifnya mudah muncul,” ujarnya. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, dia merasa perlu melakukan hal yang berguna bagi masyarakat. Tidak sulit sebenarnya untuk memperbaikinya. Hanya melalui gizi yang seimbang. Ada empat pilar sebagai pedoman gizi seimbang.

“Pertama, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam. Sayur, ikan, dan makanan pokok lainnya. Kalau dulukan empat sehat lima sempurna. Sekarang tidak lagi. Kalau empat sehat lima sempurna, semua orang jadi gemuk nanti karena semua dimakan,” tandasnya. Pilar yang kedua, membiasakan prilaku hidup bersih. Prilaku hidup bersih yang paling sederhana adalah mencuci tangan sebelum makan.

Hal itu harusnya dilakukan dari sejak dini, terutama di sekolah. Masalahnya, fasilitas di sekolah tidak memadai. “Kalau semua sekolah menyediakan wastafel di halaman sekolahnya, anak-anak akan membiasakan cuci tangan sebelum makan. Bagaimana mau mengajarkan hidup bersih kalau fasilitas tidak disediakan.

Pilar ketiga adalah melakukan aktivitas fisik (olahraga). Keempat, mempertahankan berat badan normal,” papar Effendi. Pedoman gizi seimbang inilah yang kerap disampaikan saat memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat dan anak-anak di sekolah. “Gizi yang seimbang tidak harus semata-mata mengonsumsi daging dan ikan setiap hari.

Yang terpenting ada sayur dan lauk pauknya. Bahkan, kita sudah pernah uji coba membuat cake yang bahan dasarnya dari tempe dicampur pisang. Saya rasa kedua bahan dasar itu tidak mahal, tapi gizinya sangat tinggi. Tempe mengandung vitamin B12 dan Fe, dan pisang tentu saja kaya dengan vitamin,” ucapnya. (sty/Pendim0703/mark)

Bagikan

Baca Juga