PB | Jakarta – Bertempat di Lapangan Upacara Markas Kostrad Jakarta Pusat, Rabu (5/10), Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil Makostrad melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hut ke-71 Tentara Nasional Indonesia yang jatuh pada tanggal 5 Oktober 2016.
Bertindak selaku Inspektur Upacara Kaskostrad Mayjen TNI Cucu Somantri, Komandan Upacara Kepala Zeni Kostrad Kolonel Czi Irfan Siddiq dan pengucap Sapta Marga Letnan Dua Cku Dwi Santoso dari Keuangan Kostrad.Upacara Peringatan ulang tahun ke-71 TNI di lingkungan Makostrad di ikuti Ir Kostrad, Koorsahli, Asren, para Asisten Kaskostrad, LO AL dan LO AU Kostrad dan para Kabalak Kostrad, Wakil Ketua dan pengurus Persit Kartika Chandra Kirana PG Kostrad serta para Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil Kostrad, upacara berjalan dengan penuh hikhmat .
Tema yang diangkat pada peringatan HUT TNI ke-71 ini yaitu “Bersama Rakyat, TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.Dalam amanat tertulis Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dibacakan Kaskostrad mengatakan, agar TNI terus hidup berdampingan bersama rakyat. Karena hal ini merupakan ciri dari TNI.
“Makna yang terkandung dalam hal tersebut adalah TNI tumbuh dan berjuang bersama rakyat. Ini ciri yang tidak boleh pudar. Kesejatian itu harus dikembangkan dan diserasikan dengan pola pikir masyarakat yang lebih modern. Karena bersama rakyat, TNI kuat,” ujar Panglima TNI.
Pelaksanaan upacara peringatan tahun ini pun sengaja digelar tidak terpusat. Menurut Panglima TNI, hal ini untuk digelarnya upacara di setiap wilayah dengan sederhana dan menunjukkan kearifan lokal.
“Pada acara HUT ke-71 TNI ini memang tidak dilakukan terpusat. Tapi upacara dilakukan di tingkat daerah secara sederhana. Harapan Panglima TNI kegiatan ini tidak mengurangi makna dan kekhusukan ini. Dilakukan dengan menunjukkan kearifan lokal seperti membaca puisi, unjuk seni hingga bedah rumah senior TNI,” kata Panglima TNI.
“Makna yang terkandung dalam hal tersebut adalah TNI tumbuh dan berjuang bersama rakyat. Ini ciri yang tidak boleh pudar. Kesejatian itu harus dikembangkan dan diserasikan dengan pola pikir masyarakat yang lebih modern. Karena bersama rakyat, TNI kuat,” ujar Panglima TNI.
Pelaksanaan upacara peringatan tahun ini pun sengaja digelar tidak terpusat. Menurut Panglima TNI, hal ini untuk digelarnya upacara di setiap wilayah dengan sederhana dan menunjukkan kearifan lokal.
“Pada acara HUT ke-71 TNI ini memang tidak dilakukan terpusat. Tapi upacara dilakukan di tingkat daerah secara sederhana. Harapan Panglima TNI kegiatan ini tidak mengurangi makna dan kekhusukan ini. Dilakukan dengan menunjukkan kearifan lokal seperti membaca puisi, unjuk seni hingga bedah rumah senior TNI,” kata Panglima TNI.
Panglima TNI juga meminta para prajurit untuk menunjukkan netralitasnya dalam gelaran Pilkada 2017 nanti. Ia juga menghimbau kepada prajurit maupun satuan untuk memperhatikan kondisi sekitar terkait netralitas ini.
“Menyikapi pilkada serentak 2017, Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh TNI untuk wajib mengedepankan netralitas dalam segala tahapan pilkada. Perorangan dan institusi juga terus memperhatikan kondisi sekitar. Melakukan temu cepat dan lapor cepat apabila ditemukan potensi hal yang tidak netral serta dapat mengganggu atau menghambat tahapan pilkada,” paparnya.
Dalam upacara ini dilaksanakan juga pemberian tanda kehormatan. Di antara yang menjadi perwakilan yaitu tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Kapten Inf Acep (Penkostrad), Satya Lancana XXXII Mayor Cku Priyadi (Keuangan Kostrad), Satya Lancana XXIV Letnan Kolonel Inf Achwan Yulianto (Wakil Jasmani Kostrad), Satya Lancana XVI Serma Abdul Rhhman (Badenma Kostrad), Satya Lancana VIII Praka Eka Rohmadi (Tadenma Kostrad), Satya Lancana XXX PNS Drs. Saudin Gol III/D, Satya Lancana XX PNS M. Jauhari Gol /IIIB dan Satya Lancana X PNS Ade Sopian Gol II/D.
Tanda kehormatan ini diberikan sebagai penghargaan kepada prajurit yang telah berjuang luar biasa atas pengabdiannya. Di mana selama 8, 16, 24 atau 32 tahun secara terus menerus tanpa cacat. Keputusan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan pada 10 Februari 2016.(penkostrad/red)
“Menyikapi pilkada serentak 2017, Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh TNI untuk wajib mengedepankan netralitas dalam segala tahapan pilkada. Perorangan dan institusi juga terus memperhatikan kondisi sekitar. Melakukan temu cepat dan lapor cepat apabila ditemukan potensi hal yang tidak netral serta dapat mengganggu atau menghambat tahapan pilkada,” paparnya.
Dalam upacara ini dilaksanakan juga pemberian tanda kehormatan. Di antara yang menjadi perwakilan yaitu tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Kapten Inf Acep (Penkostrad), Satya Lancana XXXII Mayor Cku Priyadi (Keuangan Kostrad), Satya Lancana XXIV Letnan Kolonel Inf Achwan Yulianto (Wakil Jasmani Kostrad), Satya Lancana XVI Serma Abdul Rhhman (Badenma Kostrad), Satya Lancana VIII Praka Eka Rohmadi (Tadenma Kostrad), Satya Lancana XXX PNS Drs. Saudin Gol III/D, Satya Lancana XX PNS M. Jauhari Gol /IIIB dan Satya Lancana X PNS Ade Sopian Gol II/D.
Tanda kehormatan ini diberikan sebagai penghargaan kepada prajurit yang telah berjuang luar biasa atas pengabdiannya. Di mana selama 8, 16, 24 atau 32 tahun secara terus menerus tanpa cacat. Keputusan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan pada 10 Februari 2016.(penkostrad/red)