Medan – Sejumlah destinasi wisata di Sumatra Utara (Sumut), khususnya Kota Medan, dibanjiri oleh masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong terjadinya lonjakan jumlah pengunjung di hotel, mal, dan tempat wisata lainnya sebanyak lebih dari 50 persen dibandingkan hari biasa. Jum’at (27/12)
Lonjakan ini menjadi tantangan tersendiri bagi banyak pihak untuk mampu menyelenggarakan aktivitas pariwisata yang aman dan nyaman selama momen libur Nataru, termasuk salah satunya bagi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan.
Direktur Poltekpar Medan, Ngatemin, mengatakan, mencetak sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni merupakan salah satu komitmen Poltekpar Medan untuk menunjang perkembangan pariwisata Indonesia, khususnya di wilayah Sumut. SDM pariwisata yang berkualitas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan.
“Mahasiswa Poltekpar Medan pada musim liburan juga menjadi tenaga yang siap pakai di industri pariwisata. Mahasiswa banyak berkegiatan casual, yang selain bisa untuk menambah uang saku, juga menambah wawasan dalam pengalaman kerja,” kata Ngatemin.
Pada libur Nataru, tingkat hunian atau okupansi hotel di Sumut mengalami peningkatan di kisaran 80-90 persen dari rata-rata 40-50 persen. Namun, okupansi ini didominasi hotel yang berlokasi di Kota Medan. Sementara itu, untuk daerah wisata masih berada di kisaran 60 persen.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Deni S. Wardhana. “Saat Natal, okupansi paling tinggi memang terjadi di Kota Medan. Tapi okupansi ini memang musiman. Artinya, melihat grafik harian saja menjelang Natal. Kebanyakan tamu bertujuan untuk liburan dan staycation,” ujarnya.
Senada dengan Ketua BPD PHRI Sumut, Marketing Communication Manager Sun Plaza, Diniasih Nasution, mengatakan pada momen libur Natal ini terjadi kenaikan pengunjung sekitar 5 persen di Sun Plaza dibandingkan pekan lalu. Kondisi tersebut diperkirakan akan terjadi sampai akhir tahun karena bertepatan dengan libur Tahun Baru 2025 dan libur sekolah.
“Lonjakan pengunjung cukup signifikan, walau saat Rabu dan bertepatan dengan libur Natal, sudah seperti akhir pekan. Diperkirakan pengunjung mencapai 40-45 ribu orang per hari. Mereka berasal bukan hanya dari Kota Medan tetapi dari daerah lain seperti Aceh, Siantar, Parapat, dan lainnya. Kebanyakan pengunjung itu berbelanja, nonton ke bioskop, tempat bermain, dan makan bersama keluarga,” ujar Diniasih.
Keramaian juga terlihat di beberapa tempat wisata dan bersejarah di Kota Medan, di antaranya Istana Maimun, Tjong Afie, Pos Bloc, Masjid Raya Al-Mahsun, dan destinasi lainnya. Bandara Kualanamu juga terpantau ramai tetapi masih kondusif. Lonjakan penumpang diperkirakan masih akan berlangsung hingga Januari 2025.
Salah satu pengunjung di Istana Maimun, Hani, mengaku memilih menghabiskan waktu berlibur di sana karena lebih hemat biaya. Sambil memperkenalkan sejarah ke anak-anak, mereka juga bisa bermain dengan leluasa di depan Istana Maimun.
“Biaya masuknya murah, Rp5.000 – Rp10.000 per orang. Yang penting anak-anak bisa menikmati waktu libur mereka,” tutur warga Medan ini.
Penyelenggaraan pariwisata yang aman dan nyaman menjadi salah satu fokus Kementerian Pariwisata (Kemenpar), khususnya pada momen libur Nataru ini. Diharapkan seluruh pihak terkait dapat bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut sehingga membantu pencapaian target pergerakan wisatawan nusantara.
(Kontributor : Arif)