
Malang – Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Sahabat Tumbuh dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi yang berfokus pada pencegahan perundungan (bullying). Mengusung tema “Orang Tua Hebat, Anak Kuat: Cegah Bullying dari Rumah”, acara ini diadakan di Aula Balai Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Kegiatan ini terlaksana berkat bantuan dari Kantor Desa Watugede yang memberikan izin penggunaan aula dan fasilitas, serta membantu penyampaian undangan. Selain itu, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Kalam dan Dapurasa turut mendukung acara ini sebagai sponsor.
Peserta sosialisasi ini adalah para orang tua atau wali murid dari kelas 4 SDN 2 Watugede. Dosen Psikologi UMM, Ahmad Sulaiman, hadir sebagai narasumber untuk menyampaikan materi secara mendalam. Ia menjelaskan peran penting orang tua dalam mencegah perundungan, baik di lingkungan rumah maupun di sekolah. Tim PMM Sahabat Tumbuh menyadari bahwa masih banyak kasus perundungan terjadi di Indonesia dan orang tua belum sepenuhnya sadar akan peran mereka dalam pencegahan dan penanganan. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini, mereka berharap dapat meningkatkan pemahaman orang tua agar bisa membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak, sehingga penanganan kasus kekerasan dapat dimulai dari rumah.
“Sosialisasi ini dilakukan karena masih banyak kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat di Indonesia. Sering kali orang tua belum sepenuhnya menyadari peran penting mereka dalam pencegahan sekaligus penanganan,” ungkap Agatha Ainiyya Dewanda, penanggung jawab kegiatan.
Tim PMM Sahabat Tumbuh menyadari pentingnya meningkatkan pemahaman orang tua untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak-anak mereka, sehingga penanganan kasus kekerasan bisa dimulai dari rumah. Dalam sosialisasi tersebut, Ahmad tidak hanya menjelaskan definisi dan jenis-jenis perundungan, tetapi juga dampaknya terhadap tumbuh kembang anak. Ia menekankan peran vital orang tua dalam mendidik anak agar tidak menjadi pelaku, cara menangani korban, dan membangun komunikasi yang positif.
Selain itu, Ahmad juga memperkenalkan konsep desa ramah anak sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan perundungan. Para peserta diberikan informasi mengenai indikator-indikator perundungan pada anak, baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi. Sosialisasi ini juga mencakup sesi tanya jawab, di mana orang tua aktif berbagi pengalaman dan mengajukan pertanyaan terkait kasus perundungan yang mereka temui.
“Berdasarkan responsnya, masih ada bentuk-bentuk bullying di sana, baik secara verbal maupun sosial di lingkungan sekitar anak. Beberapa wali murid juga mengungkapkan bahwa kesadaran mereka terhadap isu ini masih beragam, bahkan ada yang dinilai kurang mendukung upaya pencegahan sehingga memilih tidak hadir,” jelas Agatha.
Kondisi itulah yang membuat Tim PMM Sahabat Tumbuh makin yakin betapa pentingnya meningkatkan kesadaran bersama. “Pihak sekolah umumnya menegur langsung anak yang melakukan, namun untuk tidak lanjut yang melibatkan orang tua, kami belum memperoleh gambaran yang jelas,” katanya.
Untuk mempermudah pemahaman orang tua, tim PMM mengadakan lomba permainan peran (roleplay). Lomba ini dirancang agar para peserta dapat langsung mempraktikkan cara menghadapi situasi perundungan. Dalam lomba tersebut, peserta yang bersedia maju berperan sebagai orang tua, sementara salah satu mahasiswa berperan sebagai anak. Banyak orang tua yang menunjukkan keaktifan dan antusiasme tinggi saat mengikuti lomba ini.
Penampilan para peserta dinilai oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan pemateri. Berdasarkan penilaian tersebut, dipilih tiga pemenang yang mendapatkan hadiah menarik. “Setelah kegiatan selesai, beberapa wali murid menyampaikan bahwa mereka jadi lebih memahami cara menghadapi bullying pada anak,” ungkap penanggung jawab kegiatan.
Hal ini dianggap sebagai keberhasilan dalam mencapai target kegiatan. Tim PMM Sahabat Tumbuh tidak hanya mampu menyampaikan teori, tetapi juga mempraktikkan secara langsung.
Mereka berharap para orang tua makin sadar pasal pentingnya membangun komunikasi sehat serta aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak mereka.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen kami dalam mendukung pendidikan karakter dan kesehatan mental anak sehingga cegah bullying dapat terlaksana dengan baik,” tutupnya.
KKN UMM: Sahabat Tumbuh
(Mohammad Mirza Yutristio, Agatha Ainiyya Dewanda, Rensika Andiyu Salsabillah, Fakhirah Khairunnisa, Nida Izzatia)
Dosen Pembimbing Lapangan: Fahdian Rahmandani, S.Pd., M.Pd
Editor: Ana