oleh

MENTERI PERTANIAN : AGAR PARA BABINSA MEMBANTU PENYERAPAN GABAH PETANI SEBANYAK BANYAKNYA

PB|Cilacap – Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf. Ferdial Lubis, MPICT dampingi Danrem 071/Wijaya Kusuma Kolonel Inf Suhardi beserta Waaster Kasdam IV/Diponegoro Letkol Inf Budi sambut Menteri Pertanian (Mentan) RI Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, dalam rangka panen raya dan penyerapan gabah (Sergab) petani, Jumat (10/3/2017).

Panen raya dan penyerapan gabah petani dilakukan di Desa Wanareja Kecamatan Wanareja tersebut, dihadiri Tim Sergab Mabesad untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY yang dipimpin oleh Brigjend TNI Sudarto, Pabandya III Wil Asterad Kolonel Inf Diyartmo, Kasubag SDM dan Umum Bulog Jateng Dr. Wahyu Suparyno, Forkopinda Cilacap, Forkompincam Wanareja, Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, para Kepala Dinas Bulog, para Danramil dan Pasiter Kodim 0703/Cilacap, para Babinsa Kodim 0703/Cilacap, Kepala Desa se Kecamatan Wanareja dan Kelompok Tani serta Tokoh Masyarakat.

Mengawali sambutannya, Bupati Cilacap mengemukakan, Kabupaten Cilacap merupakan Kabupaten terluas di Jawa Tengah, dan semoga kedatangan Menteri Pertanian ke wilayah Cilacap akan membawa motivasi dan semagat bagi para Petani, dan semoga harga padi semakin meningkat,” ujat Bupati. Selain itu, Bupati juga minta kepada Menteri Pertanian,” untuk Kabupaten Cilacap agar ditambah traktor,” ucapnya. Dengan hal tersebut Cilacap akan dibantu Traktor.

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) RI Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, Petani agar menjual gabah ke Perum Bulog. Hal ini disampaikan Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Wanareja, dengan agenda Panen Raya, Tanam Serentak, dan Serapan Gabah (Sergap) Petani, Menurut dia, petani bisa mendapatkan keuntungan lebih apabila menjual hasil panennya ke Bulog. Sebab Bulog akan membeli gabah petani dengan standar harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Dijelaskan, petani tidak akan mengalami kerugian meski harga gabah di pasaran jatuh. Dibandingkan dengan harga jual kepada tengkulak sekitar 3.200 rupiah per kilogram beberapa waktu lalu, petani dapat memperoleh harga yang lebih baik apabila menjual kepada Bulog, yakni sebesar Rp 3.700 per kilogram.

Amran menegaskan, Pemerintah senantiasa akan melindungi petani agar tetap untung, sehingga mereka dapat berproduksi kembali. Selain mendorong penjualan gabah ke Bulog, petani juga didorong menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Ada manfaat yang diperoleh dari kepesertaan ini, sebab dengan premi sebesar Rp 180.000 per hektar, 80 persen disubsidi dari petani, sehingga mereka hanya perlu membayar premi sebesar Rp 36.000 per hektar. Apabila petani mengalami gagal panen akibat serangan hama atau bencana, mereka akan mendapat polis asuransi sebesar 6 juta rupiah per hektar. Sementara itu Perum Bulog mendukung upaya Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian, untuk menyerap gabah petani. Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Pusat, Wahyu Suparyono menegaskan, pihaknya siap menyerap gabah dengan kadar air 25 persen.
Tujuannya yakni untuk memangkas tengkulak dan spekulan, yang selama ini cenderung memainkaan harga jual gabah di tingkat petani. Dijelaskan, Perum Bulog mendaptakan anggaran dari Pemerintah Pusat sekitar 30 triliun rupiah untuk menyerap gabah petani. Dukungan dalam bentuk lain juga ditegaskan oleh Perum Bulog, di mana pihaknya siap membuka layanan nonstop tanpa libur bagi petani.

Selain itu pembayaran dapat dilakukan seketika, setelah beras atau gabah petani di timbang. Saat ini Bulog bersama Kementerian Pertanian RI telah bekerjasama dengan BRI, untuk mempermudah transaksi pembayaran gabah petani selama 7 x 24 jam.
Penyerapan gabah petani oleh Bulog, bertujuan untuk mendukung misi Pemerintah Indonesia untuk menghasilkan beras 4 juta ton dalam tahun ini.

Dalam kesempatan tersebut, Amran mengharapkan peran aktif para Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk dapat membantu penyerapan gabah petani ke Badan Urusan Logistik (Bulog) sehingga harga gabah menjadi stabil. “Saya harapkan para Babinsa agar membantu penyerapan gabah para petani sebesar-besarnya,” katanya.

Tak hanya itu, di hadapan para awak media, Amran juga menyampaikan bahwa kedatangannya ingin mendengarkan keluhan para petani dan berdiskusi untuk mencari solusi mengenai kestabilan harga gabah. “Kita ingin menyelesaikan masalah penyerapan gabah dan mengendalikan harga, sehingga petani tidak dirugikan,” ujarnya. [ Srd. Sty|red ]

Bagikan

Baca Juga