oleh

Negosiasi Tarif Resiprokal Berlanjut, Airlangga dan Sri Mulyani Temui Menkeu AS

Jakarta – Pemerintah Indonesia terus mengintensifkan diplomasi ekonomi dengan Amerika Serikat di tengah kebijakan Tarif Resiprokal yang diumumkan Presiden Donald Trump. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menemui Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, di Washington DC guna melanjutkan proses negosiasi kedua negara, Kamis (24/4/2025).

Pertemuan strategis ini digelar sebagai bagian dari respons cepat Indonesia terhadap kebijakan perdagangan baru yang diumumkan Presiden Trump pada awal April lalu. Sejak pengumuman kebijakan Tarif Resiprokal pada 2 April 2025, Indonesia menjadi salah satu negara mitra yang secara aktif mengambil langkah diplomatik untuk memastikan stabilitas hubungan dagang bilateral dengan Amerika Serikat tetap terjaga.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan apresiasinya terhadap respons yang ditunjukkan pemerintah Indonesia, khususnya melalui surat resmi dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Saya terkesan dengan surat yang disampaikan oleh Menko Airlangga kepada saya, dan berpandangan bahwa itu adalah awal yang sangat baik. Saya berterima kasih karena Indonesia terus melanjutkan hubungan bilateral yang baik ini,” ujar Bessent, Jumat (25/4/2025).

Airlangga dan Sri Mulyani dalam kesempatan itu menegaskan komitmen Indonesia untuk menjaga semangat kerja sama dan dialog terbuka. Mereka juga menyampaikan kekhawatiran atas potensi dampak kebijakan Tarif Resiprokal terhadap sektor-sektor tertentu, termasuk ekspor produk tekstil, elektronik, dan produk agrikultur Indonesia ke pasar AS.

“Kami berharap kebijakan yang diambil tetap mempertimbangkan semangat kemitraan strategis dan prinsip perdagangan yang adil,” kata Airlangga dalam pernyataan resminya.

Sri Mulyani menambahkan, stabilitas perdagangan antara kedua negara sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi global. Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan pembentukan forum konsultasi teknis guna membahas dampak teknis dan regulasi dari penerapan tarif baru tersebut.

Langkah diplomasi ini mencerminkan keseriusan Indonesia dalam merespons tantangan ekonomi global dengan pendekatan negosiasi dan diplomasi dagang yang konstruktif.

Pemerintah berharap melalui pertemuan ini, ruang dialog lebih luas dapat tercipta untuk mendorong pemahaman bersama dan menyusun peta jalan perdagangan yang saling menguntungkan.

Dengan kunjungan bilateral ini, Indonesia menunjukkan posisi aktifnya dalam menjaga keseimbangan hubungan ekonomi internasional, khususnya dengan Amerika Serikat sebagai mitra dagang strategis.

Pemerintah Indonesia berharap negosiasi ini menjadi langkah awal menuju penyusunan kebijakan perdagangan yang lebih inklusif dan adil, serta memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika perdagangan global yang terus berkembang.

(Kontributor : Arif)

Bagikan

Baca Juga