Papua – Udara sejuk Pintu Jawa pagi itu tak hanya membawa kabut, tapi juga semangat baru dari ujung timur Indonesia. Di bawah langit biru dan di tengah deretan pepohonan tinggi, Satgas Yonif 700/WYC Pos Pintu Jawa menggelar aksi sederhana namun bermakna: memborong hasil kebun milik warga. (13/04)
Mama Pindina dari Kampung Biondikime dan Mama Talenggeng dari Kampung Wombru datang dengan penuh harap. Di tangan mereka, nanas, pisang, daun ubi, dan sayur segar hasil kebun. Bukan sekadar hasil panen, tapi juga hasil jerih payah dan harapan akan kehidupan yang lebih baik.
“Kami datang dari kampung, jalan kaki jauh. Tapi hati senang karena anak-anak tentara ini beli semua. Kami pulang bawa senyum,” tutur Mama Pindina sambil menggenggam nanas dan menahan haru.
Warga dari Kampung Giligi, Wombru, dan Biondikime memenuhi pasar kecil di depan pos. Lembah-lembah sunyi hari itu dipenuhi canda, tawa, dan transaksi yang jujur. Satgas Yonif 700 tak hanya membeli, tapi juga menguatkan jalinan hati.
“Ini bukan sekadar belanja. Ini bentuk kehadiran kami di tengah masyarakat. Membantu roda ekonomi berjalan dan mempererat hubungan kekeluargaan,” ungkap Danpos Pintu Jawa, Letda Inf Risal.
Dengan latar belakang spanduk “Pasar Pintu Jawa Mama Papua”, tampak sinergi antara aparat dan masyarakat menjadi nyata. Senyum prajurit dan mama-mama Papua bertemu di satu titik: ketulusan.
Di kaki gunung Papua yang dingin, kehangatan tumbuh dari hal sederhana—seikat sayur dan segenggam persaudaraan.
(Kontributor : Arif)