
Malang – Divisi Infanteri 2 Kostrad kembali menegaskan komitmennya dalam pembinaan personel melalui penutupan latihan kader pelatih Pencak Silat Militer (PSM) yang digelar di Markas Divif 2 Kostrad, Singosari, pada 24 Oktober 2025.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Panglima Divif 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo, dan dihadiri oleh para Asisten Kasdivif serta para Komandan Satuan Jajaran (Dansatjar) Divif 2 Kostrad.
Latihan ini merupakan bagian dari program strategis TNI Angkatan Darat dalam mencetak pelatih bela diri militer yang tidak hanya menguasai teknik, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pencak silat: disiplin, kesetiaan, keberanian, dan semangat kebangsaan. Para kader pelatih yang telah menyelesaikan pelatihan diharapkan menjadi ujung tombak pembinaan bela diri di satuan masing-masing serta menularkan semangat dan kemampuan tersebut kepada seluruh prajurit.
Dalam amanatnya, Mayjen TNI Susilo menekankan bahwa pencak silat bukan sekadar seni bela diri, tetapi juga merupakan sarana pembentukan karakter prajurit sekaligus bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Ingat, Bela diri bukan untuk mencari lawan, bela diri bukan untuk mencari musuh, tapi bela diri untuk bela bangsa!” tegas Panglima.
Kegiatan penutupan ditandai dengan penyematan sabuk pelatih, penyerahan sertifikat, serta sesi foto bersama. Suasana penuh semangat dan kebanggaan mewarnai acara tersebut, mencerminkan kesiapan para peserta untuk mengemban tugas sebagai pelatih pencak silat militer yang profesional dan berintegritas.
Penutupan latihan ini menjadi bukti nyata komitmen Divif 2 Kostrad dalam membina tidak hanya kekuatan tempur, tetapi juga karakter dan jati diri prajurit melalui pendekatan budaya. Pencak Silat Militer diharapkan menjadi jembatan sinergi antara TNI dan masyarakat, dalam mencetak atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan dikukuhkannya para pelatih baru ini, Divif 2 Kostrad menegaskan perannya sebagai garda pelestari pencak silat Indonesia. Melalui pembinaan berkelanjutan, TNI AD memperkuat posisinya sebagai penjaga budaya, pembina karakter, dan penggerak prestasi bangsa. (pendiv2)


























