PB|Cilangkap – Kemajuan TNI sangat bergantung kepada kompetensi dan kemauan para Perwira dalam menghadapi tantangan TNI ke depan yang semakin tidak ringan agar terus meningkatkan dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas diri serta kemauan untuk berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas untuk kemajuan TNI ke depan .
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Aslog Panglima TNI, Dankodiklat TNI dan Kapusinfolahta TNI di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (27/2/2017). Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, hasil keputusan Rapim TNI TA. 2017, dukungan logistik akan diprioritaskan pada daerah perbatasan, rawan dan pulau terluar. “Aspek perencanaan harus menempati posisi terdepan dalam sistem manajemen operasi TNI, termasuk perencanaan logistik,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menegaskan kepada Staf Logistik (Slog) TNI harus mampu mewadahi kebutuhan dan kemampuan dukungan logistik sesuai karakter daerah. Selain itu, harus memiliki visi guna membentuk sistem logistik yang kuat, fleksibel, responsif, serta mampu memberikan dukungan operasi baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Terkait dengan pengadaan Alutsista di masing-masing Angkatan, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, pengadaan Alutsista harus terkoordinasi, transparan, akuntabel dan terpadu serta proses pengadaannya harus dilaporkan kepada Panglima TNI. “Saya tekankan bahwa tahun ini, TNI bersih-bersih dari korupsi dan jangan sampai kepercayaan masyarakat kepada TNI menurun yang disebabkan oleh perilaku oknum prajurit yang terlibat korupsi, terutama korupsi dalam pengadaan Alutsista,” tegasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI pada hakekatnya memiliki beberapa substansi penting dan strategis bagi kelangsungan hidup organisasi TNI, baik pada aspek doktrin, pendidikan dan latihan. “Pemahaman geopolitik dihadapkan kepada kebijakan pembangunan TNI dalam menyusun strategi militer harus didasarkan pada kepentingan nasional, tujuan keamanan nasional, kebijakan keamanan nasional, karena itu doktrin merupakan hal mutlak,” ungkapnya. “Jangan pernah cepat lelah dalam mengkaji kurikulum pendidikan yang menjadi domain Kodiklat TNI, guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dihadapkan kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan strategi militer kawasan,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, Panglima TNI mengingatkan kepada Pusat Informasi dan Pengolahan Data (Pusinfolahta) TNI bahwa, untuk menciptakan dan mengawasi gambaran besar organisasi, budaya kerja, penguatan kapasitas organisasi maupun personel TNI, tidak terlepas dari ketersediaan informasi dan data, baik setiap perkembangan internal maupun pengaruh eksternal organisasi. “Pusinfolahta TNI menempati posisi penting dalam membantu menentukan kebijakan guna menyempurnakan postur TNI, hasil dari analisis kapabilitas yang berbasis pada perencanaan, termasuk informasi logistik dari satuan taktis sampai strategis,” pungkas Panglima TNI.
Turut hadir dalam acara Sertijab tersebut antara lain, Kasum TNI, para Wakil Kepala Staf Angkatan, Irjen TNI, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI, serta Kabalakpus TNI. (Puspen TNI|red)