PB | Cilacap – TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) dilaksanakan sejak tahun 1980 di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, guna menunjang keberhasilan pembangunan nasional, dalam program TMMD selama ini. Program TMMD ini dilaksanakan melalui proses perencanaan yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah sasaran dengan menggunakan bottom up planning system yang dilaksanakan secara komprehenif dan integral, karena melibatkan semua unsur yang terkait mulai dari tingkat Desa dan Kelurahan. Sasaran-sasaran yang dipilih berdasarkan skala prioritas, diteliti dan dipadukan dengan program pemerintah daerah, kemudian dibahas di forum DPRD untuk disyahkan menjadi Program Pembangunan Daerah.
Desa Mekarsari yang jadi sasaran Program TMMD Reguler ke-97 Kodim 0703/Cilacap , secara umum merupakan daerah dataran tinggi dengan kondisi tanah cukup subur. Sesuai dengan data yang diperoleh dari monografi desa, Desa Mekarsari memiliki luas 855.170 ha, dengan Ketinggian kurang lebih 17 meter diatas permukaan air Laut. Secara umum kondisi pembangunan fisik desa tersebut masih kurang dibandingkan dengan kondisi desa sekitarnya. Desa Mekarsari dengan Kepala Desa Entin Wantinah, merupakan pemekaran dari desa Cisaru, masyarakat Mekarsari yang mayoritas petani tulen sebagai mata pencaharian sehari-hari. Saluran irigasi dan akses jalan yang menghubungkan desa ke Kecamatan Cipari sangat jauh dari layak sehingga menjadikan kendala bagi para petani untuk melakukan jual beli hasil pertanian masyarakat setempat.
Program TMMD Reguler ke-97 Kodim 0703/Cilacap sangat tepat sasaran dengan menunjukkan betapa kokohnya persatuan TNI dengan rakyat dalam kesatuan yang manunggal. TNI adalah tentara pejuang yang lahir dari kandungan rakyat oleh karena itulah TNI akan terus berjuang untuk kepentingan rakyat yang mendambakan keadilan dan kemakmuran. Masyarakat Desa Mekarsari mayoritas bekerja sebagai petani dan buruh tani yang berpenghasilan minim sehingga sangat sulit untuk membangun sarana dan prasarana desa maupun untuk kepentingan masyarakat sendiri, “Sejumlah kondisi itulah yang menjadikan prioritas kenapa Desa Mekarsari menjadi sasaran program TMMD Reguler ke-97 Kodim Cilacap. Dan Alhamdulillah, rencana TMMD Kodim Cilacap mendapat apresiasi yang baik oleh segenap warga Desa Mekarsari” ungkap Komandan Kodim Cilacap Letkol. Inf. Deni Gunawan,SE.
Kehadiran TNI tetap konsisten dengan arah membangun paradigma masyarakat, prajurit profesional, baik sekarang dan nanti. Dalam kegiaatannya TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke 97 ini dapat memaknai lebih kepada hakekatnya, TNI merefleksikan dan mengevaluasi, kali ini untuk meningkatkan kualitas perannya sebagai komponen bangsa, serta tugasnya sebagai unsur keamanan dan pertahanan negara, yang implementasinya ditunjukan dengan ketaatan dan kebaikan bagi kepentingan keamanan dan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara. Kedekatan TNI dengan masyarakat sangat terlihat dalam TMMD dengan tanpa ada batasan-batasan tertentu serta berbaur dalam kegiatan tersebut sehingga terlihat keharmonisan antara TNI dengan warga.
Sambutan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral TNI Mulyono selaku penanggung jawab opersional TMMD , yang dibacakan oleh Wadan Pusterad, Brigjen TNI Nono Suharsono, di upacara penutupan TMMD Kodim Cilacap, Rabu (19/10). Dikemukakan, bahwa Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) telah dimulai sejak tahun 1980-an dengan sebutan Program ABRI Masuk Desa (AMD). Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD yang sudah berlangsung selama lebih kurang 36 tahun itu, telah nyata-nyata semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ditandaskan, program TMMD masih sangat dibutuhkan, karena sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, sehingga keterlibatan TNI dalam ikut membangun sarana prasarana dan insfrastuktur wilayah masih sangat relevan.
Paradigma pembangunan yang berpusat pada masyarakat (people centered development paradigm) ini berfokus pada perkembangan manusia (human-growth), kesejahteraan (well-being), keadilan (equity) dan berkelanjutan (sustainability). Dominasi pemikiran dalam paradigma ini adalah keseimbangan ekologi manusia (balanced human ecology), sumber pembangunannya adalah informasi dan prakarsa yang kreatif dengan tujuan utama adalah aktualisasi optimal dari potensi manusia . Paradigma pembangunan kemasyarakatan mencoba mengangkat martabat manusia sebagaimana mestinya sebagai makhluk yang memiliki harga diri, memiliki intelegensi, dan memiliki perasaan, yang dilakukan dengan peningkatan kualitas SDM sehingga akan mengangkat martabat manusia ketempat yang lebih, dengan demikian akan dicapai perubahan sosial yang dicita-citakan. Dengan kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat melalui program TMMD tersebut sangat diharapkan tidak hanya masyarakat namun juga pemerintah untuk memperkuat dan dapat mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Paradigma pembangunan sebagai cara pandang terhadap suatu persoalan pembangunan yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pembangunan baik pembangunan dalam arti sebagai proses maupun sebagai metode yang bertujuan untuk mencapai peningkatan kualitas kehidupan manusia dan kesejahteraan rakyat.(mikhael markus)
