Bandung – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghimbau masyarakat Bengkulu untuk tetap tenang dan waspada usai diguncang gempa bumi pada Jumat dini hari (23/5) dan tidak terpengaruh informasi yang tidak jelas sumbernya. Sebagai antisipasi dan penanggulangan, Badan Geologi Kementerian ESDM telah menurunkan Tim Tanggap Darurat ke lokasi bencana.
“Usai menerima informasi terjadinya gempa, Tim Tanggap Darurat segera bergerak untuk menginventarisasi dampak dan mengamati kondisi geologi guna memberikan rekomendasi teknis kepada pemerintah provinsi, kabupaten, kota terdampak,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid di Bandung, Jumat (23/5).
Ia mengungkapkan bahwa lokasi sekitar wilayah gempa bumi berada di Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi tinggi yang memiliki morfologi berbukit-bukit dengan pesisir sempit akibat pengangkatan tektonik, didominasi oleh Pegunungan Bukit Barisan di timur dan zona subduksi di barat.
“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanismenya, maka kejadian gempa bumi diperkirakan akibat sesar naik (reverse fault) di zona subduksi pada kedalaman 84 km,” jelas Wafid.
Hingga saat ini tidak ada informasi korban jiwa dan tidak menyebabkan terjadinya tsunami. Namun 140 rumah rusak akibat kejadian gempa bumi ini. Berdasar informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, sebanyak delapan rumah roboh, sementara sisanya mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat. Sampai berita ini diturunkan, pendataan dampak gempa ini masih terus dilakukan.
Selanjutnya, Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Masyarakat agar waspada terhadap gempa bumi susulan dan tidak mudah percaya pada informasi atau isu hoax yang tidak bertanggung jawab terkait gempa bumi dan tsunami.
“Mengingat wilayah Bengkulu ini tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, sangat diharapkan adanya peningkatan upaya mitigasi, baik melalui mitigasi struktural maupun non-struktural. Terhadap kejadian gempa bumi ini, kita harus waspada terhadap potensi bahaya ikutan gempa bumi seperti rekahan pada permukaan tanah, longsor dan likuifaksi,” tutur Wafid.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan telah terjadi gempa bumi pada hari Jumat, tanggal 23 Mei 2025 pukul 02:52:37 WIB. BMKG memperkirakan gempa dengan magnitudo (M) 6,0 pada kedalaman 84 km berpusat di barat daya Bengkulu, pada koordinat 4,17?LS dan 102,17?BT, berjarak 43 km barat daya Bengkulu.
(Kontributor : Rafi)