oleh

Pasi Intel Kodim 0807/Tulungagung Menghadiri Sosialisasi Peningkatan Kerukunan Beragama

  PB|Tulungagung – Kerukunan beragama sangatlan penting dalam kehidupan bermasyarakat, guna mewujudkan kerukunan tersebut, bertempat di hall Hotel Tanjung alamat Jalan Adisucipto nomor 42 Tulungagung dilaksanakan sosialisasi peningkatan toleransi dalam kehidupan beragama di pimpin oleh Kakesbangpol Tulungagung Rudi Kristianto, MM yang dihadiri Kepala seksi Kesejahteraan masyarakat Kecamatan, LSM/Ormas, Tokoh masyarakat dan Tokoh Agama sekitar 100 orang, Selasa(20/12/16).
Dalam sambutan pembuka Kakesbangpol Tulungagung Rudi Kristianto, MM  menyampaikan Kegiatan sosialisasi peningkatan toleransi dalam kehidupan beragama di Kabupaten Tulungagung merupakan suatu konsep modern yang menggambarkan Sikap saling menghormati dan saling kerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis bahasa budaya politik maupun agama.
 
Sebagaimana makhluk sosial manusia tentunya harus hidup sebagai sebuah masyarakat yang kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai macam suku budaya dan agama mengingat Begitu pentingnya toleransi maka perlu diajarkan mulai Dini kepada anak-anak baik di lingkungan formal maupun lingkungan informal, tutur Kakesbangpol.
 
Rudi Kristianto, MM juga mengatakan kita semua menyadari bahwa tantangan yang paling berpotensi menjadi ancaman terhadap kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa sekarang ini Justru lebih banyak muncul dari dalam negeri sendiri, pungkasnya.
Sosialisasi  tersebut sebagai Narasumber Pjs. Pasi Intel dim 0807/Tulungagung Kapten Inf Siswanto dan dan Rektor IAIN Tulungagung Dr. Imam Fuadi.
 
Dalam materinya Pjs. Pasi Intel dim 0807/Tulungagung Kapten Inf Siswanto mengatakan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan beragama harus di kelola dengan sabaik baiknya dan perlu di sinkronkan karena merupakan modal sosial yang strategis dalam membangun ketahanan sosial masyarakat.
Tradisi-tradisi yang sudah berjalan  di masyarakat pêrlu di lestarikan. Saling asah, asih, asuh dan gotong royong harus dipupuk dan di didayagunakan untuk menyikapi persoalan sosial yang tejadi. Kearifan lokal hendaknya dijadikan pertimbangan dan acuan pada pendekatan ekonomi materi, dan spiritual, kata Kapten Inf Siswanto.
 
Kapten Inf Siswanto juga berharp dalam kehidupan beragama kearifan lokal di gunakan sebagai pengikat persatuan dan kesatuan untuk membangun sikap saling menghargai dan saling menghormati.(dim07/prspen081|red)
Bagikan

Baca Juga