oleh

Pembangunan Tahap Pertama Hunian untuk Rakyat Bersama Investor Qatar

Jakarta – Kementerian Perumahan & Kawasan Permukiman menyambut baik dan mendukung penuh dimulainya kerjasama teknis Qilaa International Group Qatar Group dengan partner lokal dalam pembangunan satu juta unit rumah susun sesuai amanat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, pada Kamis, 26/6/25 di Jakarta.

Dalam acara yang dihadiri Qilaa International Group yang dipimpin oleh Syekh Abdul Aziz al-Thani, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, didampingi Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah dan Wakil Menteri BUMN Donny Oskaria serta pihak BUMN dan swasta yang terlibat, Wakil Menteri Fahri Hamzah mengharapkan agar kerjasama ini bisa cepat terwujud. “Kita sudah memulai inisiatif ini kurang lebih setahun lalu. Program ini akan menjawab antrian lima belas juta keluarga yang memerlukan rumah,” tukas Wamen Fahri Hamzah.

Kerjasama teknis yang dimulai hari ini adalah tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) mengenai proyek perumahan antara Indonesia dan Qilaa International Group yang telah ditandatangani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia, Maruarar Sirait, dan

Yang Mulia Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani serta disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Inisiatif awal itu kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kesepakatan kerjasama antara Bank BTN dan Qilaa International Group di Dhoha, Qatar pada tanggal 19 Mei 2025.

Pembangunan akan dilaksanakan bersama pihak-pihak lokal, BUMN yang berada di bawah Danantara diantaranya BTN, beberapa perusahaan konstruksi dalam dan luar negeri, termasuk Indosat Ooredeoo Hutchison.

Investasi ini menjadi langkah besar menuju pemenuhan kebutuhan hunian layak dan terjangkau bagi jutaan keluarga Indonesia.

Dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, acara peresmian ini menandai dimulainya fase pertama pembangunan, lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung seperti taman bermain, sekolah, kolam renang, dan gedung pintar (smart buildings).

Sebagai bagian dari upaya ini, Ketua Satgas Perumahan Hashim menyatakan pemerintah akan memanfaatkan lahan milik BUMN dan instansi negara untuk mendukung pembangunan perumahan dalam proyek ini dan proyek-proyek lainnya ke depan.

Syekh Abdul Aziz menjelaskan bahwa saat ini proyek telah memasuki tahap perencanaan gambar dan persiapan teknis lainnya.

“Ini adalah investasi besar. Untuk fase pertama, total nilainya diperkirakan mencapai sekitar USD 2,5 miliar. Kami tidak sedang membangun apartemen kecil. Ini proyek besar dan strategis. Saat ini kami sedang menyelesaikan proses hibah lahan dan perizinan bersama pemerintah. Proses ini memang memerlukan waktu, tetapi kami berharap semuanya selesai dalam waktu dua tahun,” ujar Syekh Abdul Aziz.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan, bahwa proyek ini merupakan manifestasi nyata dari visi Presiden Prabowo Subianto yang beberapa waktu lalu menegaskan komitmen Indonesia untuk membangun satu juta unit hunian vertikal setiap tahun.

“Kami akan siap mendukung segala proses di lapangan. Dengan lebih dari 800 BUMN yang memiliki lahan strategis di seluruh Indonesia, dari sisi lahan kita sangat siap. Tinggal proses detail yang kita selesaikan bersama-sama,” kata Wamen Fahri.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan komitmen penuh Danantara sebagai perusahaan pengelola aset strategis negara untuk turut mendukung kesuksesan proyek ini.

“Kami sangat senang atas kerja sama ini antara Qatar dan Danantara. Kami berharap Danantara tidak hanya berkontribusi dari sisi lahan, tetapi juga dalam bentuk dukungan menyeluruh, termasuk dari sektor perbankan. Ini adalah komitmen kami sebagai perusahaan milik negara,” ujar Dony.

(Kontributor: Arif)

Bagikan